Katacyber.com│Aceh Tenggara – Komunitas Peduli Lingkungan Leuser (KPPL) memperingati hari orangutan sedunia di Desa Darul Makmur Kabupaten Aceh Tenggara, (Senin, 19/08/2024),
Momentum tersebut dirayakan dengan melakukan kegiatan edukasi terkait pelestarian Orangutan dan habitatnya serta penanaman 400 pohon di Desa Darul Makmur Kecamatan Darul Hasanah Kabupaten Aceh Tenggara.
Kegiatan tersebut dihadari oleh muspika Kecamatan Darul Hasanah yang diwakali oleh Camat Darul Hasanah, KaPos Danramil Darul Hasanah, Kapolsek Darul Hasanah, Kepala Desa Darul Makmur, Perangkat Desa Darul Makmur, Pemuda-pemudi Desa Darul Makmur, dan juga dihadiri oleh Kepala Resort TNGL Lawe Mamas, Siswa-Siswi SMAN 1 Ketambe, FKL dan WCS.
Setiap19 Agustus menjadi salah satu hari simbolik dalam upaya-upaya konservasi terhadap satwa liar dan habitatnya khususnya orangutan.
Selanjutnya, Orangutan merupakan salah satu spesies kunci dalam menjaga keseimbangan ekosistem didalam hutan. Selain itu, Orangutan ternyata menjadi salah satu hewan yang terancam punah dikarenakan banyak faktor antara lain seperti kehilangan habitat, perburuan liar dan terjadi interaksi negatif antara Orangutan dan manusia.
Kegiatan edukasi tentang kelestarian Orangutan dan habitatnya serta penanaman 400 pohon di Desa Darul Makmur Kecamatan Darul Hasanah Kabupaten Aceh Tenggara dilaksanakan sebagai upaya penyadartahuan kepada generasi muda untuk mengetahui pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan beserta flora-fauna di dalamnya, diharapkan nantinya generasi muda Aceh Tenggara berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan pelestarian lingkungan.
Dalam pelaksanaan kegiatan, kata Sambutan dan pembukaan diberikan oleh Kepala Desa Darul Makmur yang disampaikan langsung oleh Rajab. Dalam sambutannya, ia menghimbau kepada seluruh masyarakat terutama pemuda-pemudi desa untuk menjaga dan ikut dalam melestarikan hutan dan lingkungan sekitar.
“saya sangat mendukung kegiatan konvervasi karena dari 2020 sampai 2024 terjadinya pemanasan global. Saya berharap kegiatan ini berkelanjutan supaya generasi penerus bisa merasakan manfaat dari lingkungan sekitar.” ujar Rajab (19/24).
Selanjutnya, Kepala Resort TNGL Lawe Mamas, yang disampaika oleh Suandi terkait materi tentang peran pemerintah dalam melindungi dan melestarikan satwa liar di Kawasan Tanam Nasional Gunung Leuser.
Selain itu, Ferri Irawan sebagai Supervisor Edukasi FKL menyampaikan materi tentang pentingnya menjaga Kawasan Ekositem Leuser, baik satwa liar ataupun habitatnya dan juga mengajak semua multi pihak terlibat dalam pelestarian kawasan ekosistem leuser.
Selanjutnya, pengarahan dan penutupan disampaikan oleh Camat Darul Hasanah Hayadun,SP. Ia menjelaskan tentang peranan satwa liar untuk lingkungan dan juga mengajak semua masyarakat Kecamatan Darul Hasanah supaya menjaga kelestarian hutan dan lingkungan sekitar.
Dalam arahannya, ia sangat mengapresiasi dan mengdukung kegiatan-kegiatan desa terkait tentang pelestarian lingkungan dan pengembangan ekonomi masyarakat seperti yang dilakukakan oleh Komunitas Pemuda Peduli Lingkungan Leuser (KPPL) saat ini.
Kemudian kegiatan ini dilanjutkan dengan menanam 400 pohon di Desa Darul Makmur. Pohon yang ditanam antara lain Pohon Melinjo, Pohon Kulit Manis, dan pohon Mahoni, aksi ini dilakukan sebagai aksi nyata pelestarian lingkungan dan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Darul Makmur.
Aksi penanaman pohon pertama dilakukan oleh Camat Darul Hasanah, kemudian dilanjutkan oleh Kapolsek Darul hasanah, KaPos Danramil Darul Hasanah, Kepala Resort TNGL LawebMamas, FKL, WCS dan dilanjutkan oleh Siswa-siswi SMAN 1 Ketambe dan masyarakat Darul Makmur.
Sementara itu, Dodi Syahputra selaku koordinator acara sekaligus salah satu mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Nasional Fakultas Pertanian Dan Biologi serta ketua Komunitas panitia kegiatan juga menyampaikan bahwa kegiatan ini dilakukan bertujuan untuk mengedukasi masyarakat khususnya pemuda-pemudi tentang pentingnya menjaga satwa liar dan habitatnya.
“semua masyarakat untuk gemar menanam pohon supaya desa tetap lestari, rimbun dan terhindar dari bencana alam dan juga untuk peningkatan ekonomi masyarakat, buah nya bisa dijual dan udaranya bisa di nikmati. Saya mengharapkan kegiatan ini mampu mengajak generasi muda Aceh, khususnya Aceh Tenggara untuk tertarik dengan dunia konservasi dan juga aktif dalam aksi pelestarian lingkungan” tutu Dodi.
Leave a Review