Oleh: Kelompok 3 KKN Melayu Serumpun (KKN MS) Se-Ptkin Sumatera Kecamatan Serbajadi, Aceh Timur
Kelompok 3 Kuliah Kerja Nyata Melayu Serumpun (KKNMS) menempati desa jering sebagai tempat pengabdiannya selama 37 hari tepat dari tanggal 20 Juli 2024 sampai dengan 28 Agustus mendatang. Peserta KKNMS berasal dari berbagai Perguruan Tinggi keagamaan Islam Negeri (PTKIN) Se-Sumatera. Kelompok 3 diisi oleh 14 peserta dari 7 PTKIN yang merupakan bagian dari Melayu Serumpun. 8 peserta merupakan tuan rumah sendiri yaitu Insitut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa, lalu masing masing 1 peserta dari IAIN Syaikh Abdurrahman Siddiq Bangka Belitung, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Bengkalis, Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara, UIN Imam Bonjol Padang, UIN Raden Fatah Palembang, dan Uin Raden Intan Lampung.
Setelah berjalan 5 hari, dalam masa perkenalan dan sosialisasi ini banyak hal unik yang tidak hanya peserta luar Aceh saja dibuat kagum dengan kekentalan adat dan keindahan desa kecil ini. Bahkan peserta dari IAIN Langsa sekalipun merasakan bahwa desa ini mempunyai keunikan dibandingkan tempat-tempat peserta menjajahkan pengetahuannya selama ini. Rumah ke rumah Kepala Desa beserta masing masing perangkat Desa sudah didatangi satu-satu oleh kelompok 3 kecamatan Serbajadi guna menjalin silaturrahmi yang erat antara masyarakat sekitar dan mahasiswa serta menyulusuri adat adat yang masih terasa kental jauh berbeda dengan linkungan yang mahasiswa rasakan di kota kota mereka.
Desa Jering sendiri memilki 3 dusun yang kesetiap dusunnya dikepalai oleh Kepala Dusun yang sangat menyambut kelompok 3 dengan baik yaitu dusun kuala, dusun merapit, dan dusun sosial. Desa ini di Pimpin oleh Pak Kasad. Dibantu kepala dusun Kuala Pak Johan, lalu kepala dusun Merapit Pak Dedi Serta kepala dusun Sosial Pak Sabidin, Desa ini berhasil menjaga adat istiadatnya dengan baik sehingga masyarakat masih bisa hidup dengan sosialisasi yang baik di tengah masyarakat induvdualisme yang tinggi.
Jering sendiri berasal dari nama sebuah tanaman yang sering dijumpai disini yaitu pohon jering. Selain kekentalan adat yang masih harum desa ini juga dihiasi dengan sungai jernih yang sangat membantu keresahan global terhadap krisisnya air di musim kemarau ini. Air jernih dan segar melimpah disetiap bak mandi, sungai yang selalu didatangi pengunjuk baik dari masyarakat sekitar bahkan masyarakat luar untuk melihat keindahan sungai yang tidak didapati dikota kota besar untuk bermain bersama keluarga atau sekedar melepas kepenatan di hiruk piruknya kota luar.
Menyelusuri adat, desa jering sangat kental dengan keharmonisannya. Dalam 5 hari saja sudah 2 proses adat yang bisa kelompok 3 saksikan, ritual turun tanah dan Wirid Istisqa’ yang masih berjalan dengan gotong royong baik berjalan lancar membuktikan aura kekeluargaan yang kuat menyelimuti desa ini. Secara keseluruhan desa ini sangat baik menjadi tempat pengabdian kelompok 3 Kecamatan serbajadi dan sangat cocok dengan tema melayu serumpun V yang ditetapkan tahun ini yaitu “Islam dan Budaya Melayu di Aceh”
Leave a Review