Katacyber.com | Kutacane — Buntut kasus pengeroyokan mahasiswa di Universitas Gunung Leuser (UGL) Kutacane semakin berpolemik dan belum menemukan titik temu hingga Rabu, (11/12/2024).
Humas Mapala UGL Hatab Al Habsi merespons terkait kejadian pengeroyoyan tersebut. Ia menjelaskan di hari kejadian (Selasa, 10 Desember 2024) telah telah terjadi pengeroyokan terhadap Ketua Mapala UGL di seketariat UGL.
“Pada hari Selasa 10 Desember 2024 sekitar pagi dini hari telah terjadinya penyerangan dan pengeroyokan terhadap Ketua Umum Mapala UGL di sekretariat Mapala UGL.” Kata Hatab Al Habsi kepada katacyber.com melalui pesan online.
Lanjutnya, berselang beberapa menit ketika anggota Mapala UGL pergi dari sekretariat Mapala UGL yang ingin melakukan kegiatan Arung Jeram, yang tinggal di sekretariat Mapala UGL adalah ketua serta satu orang anggota, kemudian datanglah sejumlah oknum anggota yang memakai atribut HMI masuk ke sekretariat Mapala di kawasan kampus UGL.
“Sejumlah oknum yang memakai atribut HMI masuk ke sekretariat Mapala UGL yang berada di dalam kampus UGL yang sedang berbaring, kemudian lansung menarik kerah baju Ketua Mapala UGL, meludahi wajah Ketua Mapala UGL dan memukul menarik keluar dari sekretariat Mapala UGL, serta mereka lansung beramai-ramai mengeroyok Ketua Mapala UGL di depan sekretariat Mapala UGL.” Ujarnya lagi.
Menurut Humas Mapala tersebut, setelah mendapat kabar Ketua Mapala UGL dikeroyok, mereka lansung kembali ke Kampus UGL.
“Setiba anggota Mapala sampai ke kampus lansung mencari oknum anggota HMI yang menyerang sekretariat serta mengeroyok Ketua Mapala UGL. dan terjadilah perkelahian antara anggota Mapala UGL dan sejumlah oknum anggota HMI.” pungkasnya.
Menurutnya, bukan anggota Mapala yang mengeroyok, oknum kader dimaksud yang mengeroyok.
“Jadi bukan anggota Mapala yang mengeroyok, akan tetapi sejumlah oknum anggota HMI lah yang mengeroyok Ketua Mapala UGL. Itulah fakta yang sebenarnya.” Tegasnya lagi.
Menurut Hatab Al Habsi setelah melihat rekaman CCTV di kampus, ia menyebut oknum kader HMI menggiring adu domba dan terjadilah pertikaian.
“Seperti yang terlihat dari CCTV kampus. Mereka melontarkan bahasa penggiringan yang mengandung adu domba, sehingga terjadinya keributan dan perkelahian antara anggota organisasi internal kampus UGL (Mapala UGL) dan anggota organisasi eksternal dari luar kampus UGL.” katanya.
Kepada katacyber.com Hatab Al Habsi menyampaikan kasus ini telah mereka laporkan ke Polpres setempat dengan nomor REG/194/XII/Res.1.8/2024.
“Atas kejadian tersebut kami dan Ketua Mapala UGL saudara Muhammad Rizki (korban pengeroyokan) telah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Aceh Tenggara dengan laporan Polisi Nomor: REG/194/XII/Res.1.8/2024.” tutupnya.
Leave a Review