Gayo Lues Darurat Etika Politik?

Oleh: Syahputra Ariga
Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala

“Etika politik” adalah filsafat moral tentang nilai politis dalam kehidupan manusia. Etika moral menjadi standar nilai kemanusiaan dalam menjalankan kehidupan berpolitik.

Secara etimologis, etika politik berasal dari dua kata, yaitu etika dan politik. Etika merupakan kata dari bahasa Yunani yaitu ‘ethos’ yang berarti sifat, watak, adat, kebiasaan dan cara berpikir. Sedangkan ‘ethikos’ berarti susila, adab atau kelakuan, dan perbuatan. sedangkan politik menurut bahasa yaitu pengetahuan tentang ketatanegaraan atau kenegaraan, misal sistem pemerintahan, Secara umum definisi politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara.

etika politik merupakan upaya untuk memperluas lingkup kebebasan dan menciptakan institusi yang lebih adil. Yang dimaksud kebebasan adalah partisipasi masyarakat dalam kehidupan sosial-politik, termasuk berserikat, berpendapat, dan tanpa tekanan.

Definisi di atas sepertinya masih terasa tabu di kabupaten Gayo Lues, pasalnya hampir di setiap perhelatan proses berpolitik baik saat kontestasi pemilu maupun saat menjalankan pemerintahan masih terdapat hal-hal yang bertentangan dengan etika dan nilai-nilai filosofis dalam berpolitik, di Gayo Lues masih ada semacam “Habits negative” yang menjadi problematika klasik dan seakan dianggap normal seperti:

  • Politisasi, kata “politisasi” kerap mengandung konotasi negatif. Kata ini sering digunakan untuk menggambarkan cara-cara berpolitik yang tidak etis dan sangat pragmatis. definisi politisasi secara bahasa berarti hal membuat keadaan bersifat politis. Atau, menjadikan hal suatu hal bersangkutan dengan politik. Menurut Deutsch seperti yang dikutip oleh Kartini Kartono (1989), politisasi berarti membuat segala sesuatu menjadi politik (politicization is making things political). beberapa waktu lalu saat perhelatan pilkada Gayo Lues sempat ada indikasi kuat tentang politisasi program yaitu penyebaran isu bahwasanya apabila masyarakat mendukung calonnya maka akan diberikan bantuan rumah rehab,sedangkan program tersebut merupakan program dari kementerian PUPR,yang mana sudah jelas sistem turunan dan kuotanya,serta untuk penerima perlu melalui sistem pengusulan terlebih dahulu dan jelas periodenya,bukan sekedar dijanjikan begitusaja dan isu tersebut diduga ditebar dalam kampanye demi mendapatkan dukungan masyarakat dan diduga sempat menimbulkan semacam kegaduhan di kalangan masyarakat Gayo Lues.
  • Fanatisme buta, fanatisme yang sudah melupakan norma agama, etika, adab, bahkan melupakan dirinya sendiri. Kita bisa melihat bagaimana, dalam konteks politik, misalnya, saking fanatiknya mendukung pasangan calon tertentu, bisa saling ejek, tuduh, hingga berujung konflik. Mudah ditemukan tudingan pendukung bayaran dan ekstremis. Sebaliknya, saking fanatiknya, orang yang didukung dipuja bak malaikat. Sementara kubu seberang dihina layaknya setan. Hal itu yang menjadikan setiap kontestasi politik diwarnai dinamika masyarakat yang kurang baik. dalam kontestasi pilkada Gayo Lues beberapa waktu lalu sempat terasa fanatisme seperti yang disebutkan diatas, karena kefanatikannya terhadap calon yang didukung membuat mereka seolah berkubu-kubu, tanpa mereka sadari hal tersebut menimbulkan efek negative dan berpotensi menyebabkan konflik interest (konflik kepentingan) sedangkan elit yang diatasnya yang mengendalikan mereka setelah kontestasi kemungkinan kembali bekerjasama bahkan kongkalikong.
  • Kongkalikong dan sontoloyo elit politik, Kongkalikong cenderung memiliki konotasi negatif karena dilakukan untuk suatu perbuatan yang tidak baik, curang, dan merugikan pihak lain. Tujuan perlakuan kongkalikong umumnya untuk mencapai suatu kepentingan pribadi atau golongan dengan mengabaikan kepentingan banyak pihak, Makna lain dari perilaku kongkalikong yaitu bersekongkol atau berkomplot dalam urusan tak baik. Intinya, penggunaan istilah kongkalikong untuk mengesankan pada konotasi negatif. Sementara sontoloyo atau pengiringan perspektif masyarakat oleh elite politik demi kepentingan pribadi dan komplotannya. Para elit politik di Gayo Lues juga diduga sering kongkalikong dalam kepentingan komplotannya, dalam persekongkolan itu diduga ada semacam kesepakatan untuk bagi-bagi kekuasaan yang bukan pada tempat yang seharusnya, jika dibiarkan begitu saja akan merugikan masyarakat banyak dikarenakan ketika para elit lebih mengutamakan kepentingan kelompoknya maka kepentingan masyarakat akan tereleminasi dan di kesampingkan.
  • Gaya politik yang intrik, intrik adalah penyebaran kabar bohong yang disengaja untuk menjatuhkan lawan. Bisa juga bermakna perilaku tokoh-tokoh yang bersekongkol untuk menjatuhkan tokoh lain. Memahami dinamika intrik politik sebagai suatu fenomena yang kompleks dan dinamis, yang mencerminkan interaksi antara berbagai kepentingan politik dan kekuatan politik yang ada dalam suatu sistem politik. Hal ini juga terasa dalam penjalanan dinamika pemerintahan dan perhelatan kontestasi pemilihan, sungguh tidak etis menerapkan persaingan sedemikian, karena akan ada tokoh yang memang secara ide gagasan memumpuni akan tereleminasi karena intrik dari komplotan yang mengutamakan kepentingan mereka.

Sekarang saatnya para elit politik Gayo Lues berbenah dan harus sadar, supaya kepentingan masyarakat dapat terakomodir dan masyarakat juga harus sadar bahwasannya mereka adalah sasaran empuk bagi kekuasaan untuk dijadikan santapan bagi kekuasaan, serta untuk menumbuhkan kesadaran masyarakan mahasiswa dan kaum intelektual lainnya harus selalu memberikan edukasi kepada masyarakat agar mereka tidak selamanya stagnan atau bahkan terpuruk keadaanya, dan kaum intelektual juga jangan segan-segan memberikan peringatan kepada para elit dan pelaksana pemerintahan agar bertindak adil serta mengutamakan kepentingan rakyat diatas segalanya.

KataCyber adalah media siber yang menyediakan informasi terpercaya, aktual, dan akurat. Dikelola dengan baik demi tercapainya nilai-nilai jurnalistik murni. Ikuti Sosial Media Kami untuk berinteraksi