Katacyber.com | Jakarta – Pelaksanaan program Creatio Cognito yang diselenggarakan oleh Indika Foundation bersama KokBisa, berkolaborasi dengan Belajaraya. Perayaan gerakan pendidikan dengan membawa tema “#KerjaBarengan para penggerak pendidikan, media, dan kreator konten untuk pendidikan Indonesia”. Kegiatan pameran karya ini dihimpun dari jaringan Indika Foundation, Kok Bisa, Wikimedia Indonesia, Semua Murid Semua Guru, dan Keluarga Kita. Talkshow dan Pameran kegiatan Creatio Cognito : Science Storyteller Academy ini diselenggarakan di Creative Hall, Mbloc Space, Jakarta Selatan, pada 7 s.d. 9 Juni 2024.
Kegiatan yang diselenggarakan dari hasil kolaborasi lintas sektor antara penggerak pendidikan, media, dan kreator konten dapat menciptakan sinergi kuat dalam kampanye menyuarakan isu-isu pendidikan. Dengan kekuatan media dan kreator konten, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan yang berpusat dan berpihak pada anak.
Dalam perjalanan program kolaborasi Kok Bisa dan Indika Foundation sudah dimulai sejak akhir bulan Februari 2024. Dari 400 peserta pendaftar para kreator konten dari seluruh Indonesia tersebut dipilih hanya 30 peserta saja. Kemudian diseleksi kembali menjadi 23 peserta terbaik yang dipilih dan diundang hadir langsung dalam pelaksanaan Pameran kegiatan Creatio Cognito di Jakarta.
Ananda Felony adalah satu peserta dari Kota Langsa yang terpilih sebagai “Best Content” dari para peserta kreator konten yang hadir dari seluruh Indonesia dan ditampilkan langsung dalam pameran kegiatan Creatio Cognito ini.
“Perjalanan program kolaborasi Kok Bisa dan Indika Foundation sudah yang dimulai sejak akhir Februari 2024 dan terpilih dari 400 pendaftar adalah sebuah kehormatan bagi saya untuk melanjutkan perjuangan mengikuti 6 kelas dan 3 mentoring. Hingga awal Juni 2024 saya terpilih untuk di undang ke Jakarta untuk melihat karya video content creator yang dipamerkan di Creative Hall Blok M Jakarta Selatan pada tanggal 7-10 Juni 2024” Ungkap Ananda Felony.
“Membawa tema tentang toleransi, konten yang saya beri judul “3 kota di Aceh Menjadi Kota Toleransi Terendah” mengantarkan saya ke ibukota Jakarta. Tidak terlepas, tema ini memiliki relevansi yang kuat dengan apa yang saya jalani hampir 4 tahun belakangan ini, dan akhirnya membuahkan hasil dari proses kemarin,” tambahnya.
“Terpilih menjadi “Best Content” adalah bonus dari ikhtiar yang saya lakukan. Semoga jalan ini bisa menginspirasi siapapun yang melihat karya konten yang disajikan dengan referensi yang jelas. Sebagai anak Aceh mari majukan kreativitas untuk terus bisa menyuarakan kebaikan,” Tutup nya.
