Siapa yang Layak Menjadi Pemimpin Simeulue?

Oleh: Alwan Samri
Mahasiswa simeulue/Ketua MPM USM

Kontestasi pilkada di kabupaten Simeulue saat ini sangat memanas. Dengan gaya praktik politik yang berbeda seolah-olah di kemas rapi dalam sebuah taktik membuat kita bingung dan bimbang siapa yang sebetulnya punyak gagasan yang segar sehingga mampu memberikan perubahan untuk kabupaten Simeulue kedepan.

Mari kita lihat semua gagasan visi dan misi para calon Pemimpin kita kedepan, gagasan, serta visi dan misi yang ditawarkan sangat menarik dan bagus kalo di jalankan sebetulnya. Namun lagi-lagi ketakutan kita adalah janji, visi serta misi itu hanya nilai jual untuk kampanye namun nihil secara realita. Itulah kebiasaan politik kita dari dulu.

Untuk itu pilkada sudah di depan mata jangan sampai salah dalam menentukan sikap dan memberikan hak suara, yang perlu di ingat adalah suaramu menentukan nasib dan masa depanmu.

Berangkat dari kontribusi lembaga dan mahasiswa. kita melihat gagasan mahasiswa untuk bercakap-cakap tentang kepemimpinan itu masih sangat jarang kita dengar di forum- forum diskusi mahasiswa. Padahal kita tau bahwa, mahasiswa itu kerap kali di sebut sebagai kaum akademisi, agen of change, agen of social control, yang seharusnya mahasiswa itulah yang menjadi garda terdepan pembangunan suatu wilayah atau daerah.

Entah kenapa, penulis pun sambil bertanya-tanya sembari mencari jawaban. Apakah tidak ada dorongan dari pemerintah daerah untuk memberikan fasilitas atau memang mahasiswa itu sendiri apatis melihat persoalan yang ada?

Jawabannya Wallahualam.

Maka oleh sebab itu, kita kembalikan kesadaran kita kepada dasarnya dan mari mencoba untuk merefleksikan kembali bagaimana pembangunan di kabupaten Simeulue mulai dari pemekaran sampai hari ini serta bagaimana pandangan kita tentang masa depan pulau tersebut.

kita masuk sedikit kepada topik terkait kabupaten Simeulue, atau sering di sebut Simeulue Ate fulawan (Berhati Emas).

Kabupaten Simeulue merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat pada tahun 1999. Kabupaten ini memiliki 10 kecamatan, yaitu Simeulue Timur, Simeulue Cut, Simeulue Tengah, Simeulue Barat, Teupah Tengah, Teupah Selatan, Teupah Barat, Salang, Alafan, dan Teluk Dalam. Simeulue mempunyai kualitas SDM dan SDA serta budaya yang kaya akan kearifan lokalnya.

Namun masih kita katakan dari pengelolaan dan pemanfaatan dari potensi tersebut belum bisa kita katakan Simeulue adalah kabupaten yang maju, akan tetapi masih banyak yang perlu di benahi kedepan, dan ini lagi-lagi menjadi tanggung jawab pemerintah serta masyarakat di sekitarnya termasuk penulis yang mencoba meng oret-oret tentang pandangan siapa yang layak menjadi pemimpin simeulue kedepan.

Sebagai mahasiswa simeulue yang mempunyai spirit cinta dan semangat juang, kita menganggap
forum diskusi kepemimpinan untuk membahas kelayakan siapa yang menjadi pemimpin simeulue kedepan sangat penting menjelang pilkada 2024 sebelum hari pemilihan. Sangat penting, terutama dalam konteks pemuda dan demokrasi.

Kita ingin gerakkan melalui diskusi mahasiswa dan pemuda memberikan platform bagi mahasiswa atau pemuda untuk berbagi ide, pendapat, dan aspirasi mereka terkait dengan kepemimpinan dan demokrasi.

Harapan kita mahasiswa dan pemuda sebagai pemilih pemula mampu melihat dan menilai bahwa seperti apa pemimpin yang di inginkan oleh masyarakat, oleh sebabnya pemuda dapat terlibat secara aktif dalam proses demokrasi dan berkontribusi pada pembentukan kebijakan itu sangat penting.

Berbicara penilaian secara pandangan politik, ada beberapa poin yang perlu kita lihat dari seorang pemimpin. Yang pertama adalah etikabilitas nya, intelektualitasnya, dan popularitasnya.

Kalau kita uraikan mulai dari pertama yaitu

  1. Etikabilitas.
    Etikabilitas seorang pemimpin melibatkan perilaku dan karakter yang mempromosikan integritas, kejujuran, dan tanggung jawab. Seorang pemimpin harus berhate fulawan (Berhati Emas) yang etis memprioritaskan kepentingan yang lebih besar, membuat keputusan yang adil dan transparan, serta bertanggung jawab atas tindakannya. Ia selalu mempraktikkan empati, menghormati orang lain, dan mempromosikan lingkungan kerja yang positif. Pada intinya, etikabilitas seorang pemimpin didasarkan pada memimpin dengan contoh, memperlakukan orang lain dengan adil dan menghormati, serta berperilaku dengan integritas dan akuntabilitas. Apakah sudah ada pada calon pemimpin kita?
  2. Intelektuakutas.
    Berbicara Intelektualitas seorang pemimpin merujuk pada kemampuan mereka untuk berpikir secara kritis, menyelesaikan masalah, dan membuat keputusan yang tepat dan terinformasi. Seorang pemimpin yang intelektual memprioritaskan pembangunan melalui kebijakan yang di ambil secara rasional, peningkatan diri, dan terbuka terhadap perspektif baru. Ia mampu menganalisis situasi dan kondisi, informasi kompleks, mengenali pola dan koneksi, serta mengembangkan solusi inovatif untuk tantangan yang dihadapi misalkan di kabupaten Simeulue. Pada intinya, intelektualitas seorang pemimpin didasarkan pada kemampuan mereka untuk berpikir secara kritis, inovatif, dan membuat keputusan yang memikirkan kesejahteraan untuk mencapai masyarakat adil makmur. Kemudian yang terakhir adalah.
  3. Popularitas.
    Popularitas juga sangat kita perhatikan dari jejak seorang pemimpin. Penting untuk membangun Simeulue itu perlu adanya pemimpin yang mempunyai rekam jejak yang memang memiliki jejaring yang sangat luas. Tujuannya untuk mempermuda membangun kerjasama dalam pembangunan dengan pemerintah pusat. Kita ingin popularitas ini memang lahir dari nilai kedua yang telah kita sebutkankan di atas, Dengan etika dan kemampuan intelektualnya bukan populer dalam hal perspektif negatif. Membangun Simeulue itu memang tidak cukup dengan modal APBA. Namun penting juga hubungan kerjasama dan itu semua dimulai dari pemimpin yang punya akses diluar dan dibawa untuk menambah pembangunan di daerah tersebut sebagai contoh misalkan pembangunan dari sektor wisata. Pariwisata di Simeulue sangat berpotensi untuk melancarkan sektor pembangunan ekonomi dan pendidikan. Kalau pemimpin tidak di kenal dan tidak populer, itu tandanya pemimpinnya belum belum punya power dan tidak ada point. Maka, Popularitas juga membantu pemimpin membangun hubungan yang kuat dan saling percaya, yang penting untuk mencapai tujuan bersama.

Dari semua poin ini sangat penting untuk di miliki oleh seorang pemimpin, namun ada skala prioritas yaitu etika dan intelektual itu yang paling penting.

Berawal dari diskusi atau dialog kepemimpinan, ini juga dapat membantu membangun pemahaman yang lebih baik antara pemuda dan pemimpin politik. Pemimpin politik dapat mendengarkan kekhawatiran dan saran dari pemuda, sementara pemuda dapat memahami tantangan dan peluang yang dihadapi oleh pemimpin politik. Hal ini dapat memperkuat hubungan antara generasi muda dan generasi tua, serta memperkuat demokrasi di masyarakat.

Selain itu, forum diskusi kepemimpinan juga dapat memperkuat keterlibatan politik pemuda. Pemuda dapat belajar tentang proses politik dan peran mereka sebagai warga negara. Mereka dapat memahami pentingnya partisipasi politik dan memang di tuntut harus mampu melihat siapa yang pantas menjadi pemimpin.

Melalui tulisan ini juga, kita sampaikan bahwa tanggal 12 Oktober 2024 merupakan hari jadi kabupaten simeulue yang ke 25. Besar harapan kita bahwa , pemimpin kedepan mampu membangun kabupaten Simeulue yang lebih berkemajuan dan mementingkan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi dan kelompok.

Juga melalui tulisan ini, harapan kita pemerintah Simeulue juga memberikan dukungan serta dorongan penuh kepada mahasiswa dalam membuat kegiatan yang sifatnya memberikan kontribusi untuk pembangunan simeulue yang kita cintai. Semoga kedepan, gerakkan diskusi terus dibudayakan untuk membicarakan persolan daerah dan itu dimulai dari lembaga paguyuban yang merupakan wadah mahasiswa simeulue.

KataCyber adalah media siber yang menyediakan informasi terpercaya, aktual, dan akurat. Dikelola dengan baik demi tercapainya nilai-nilai jurnalistik murni. Ikuti Sosial Media Kami untuk berinteraksi