Prabowo Subianto Menyuarakan Sikap Membela Palestina dengan Menuangkan Pendapatnya Via Tulisan di Kolom The Economist

Illustration: Dan Williams

Katacyber.com | Jakarta – Presiden Indonesia terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto menyuarakan sikap membela Palestina dengan menuangkan pendapatnya dalam sebuah kolom tulisan di The Economist, sebuah media asal Inggris, pada Jumat (26/4/2024). 

Prabowo menyebut bahwa sejak 7 oktober lalu telah mendengar argumen-argumen pembenaran terhadap dukungan untuk melangsungkan serangan bertubi-tubi ke Gaza adalah bentuk reaksi akibat serangan Hamas.

“Saya benar-benar turut berduka cita bagi semua warga Israel yang kehilangan orang yang mereka cintai. Tapi saya bahkan tidak bisa melihat bagaimana peristiwa 7 Oktober bisa membenarkan apa yang terjadi di Gaza sejak saat itu,” tulisnya.

Tulisan opini Prabowo di The Economist, sebuah media asal Inggris, pada Jumat (26/4/2024). – (Dok. Web)

Menteri Pertahanan indonesia itu pun sampai menyampaikan, bahwa apa yang terjadi hari itu sungguh mengerikan.

“Bagaimana seseorang bisa membenarkan tingkat kehancuran, kelaparan, dan kekurangan yang menimpa masyarakat tak berdosa di Gaza, dalam sebuah kampanye yang diyakini oleh miliaran orang di seluruh dunia telah melanggar hukum dan konvensi internasional yang melindungi warga sipil di masa konflik?” ujarnya. 

Ia menegaskan, tidak harus menjadi seorang Muslim untuk mengecam kehancuran yang terjadi di Gaza, yang mayoritas korban konflik adalah perempuan dan anak-anak.

Kendati demikian, dunia internasional khususnya negara-negara Barat, nyatanya tidak memberikan perhatian yang cukup terhadap kondisi di Gaza. Prabowo menyebut standar ganda ini nampak terlihat jelas jika membandingkannya ketika Rusia invasi Ukraina. 

“Mengapa pembunuhan terhadap warga sipil Palestina kurang layak untuk dikecam dibandingkan dengan pembunuhan terhadap warga sipil Ukraina?” kata dia.

Semakin banyak orang di Indonesia dan di seluruh dunia, di wilayah Selatan dan Barat, merasa bahwa kegagalan pemerintah Barat dalam menekan Israel untuk mengakhiri perang menunjukkan adanya krisis moral yang serius. Bagaimana lagi standar ganda itu dapat dijelaskan, ketika kita diminta untuk menetapkan satu set prinsip untuk Ukraina dan satu lagi untuk Palestina?” ujarnya.

Menteri Pertahanan itu pun kembali menyerukan gencatan senjata sebagai awal menuju perdamaian jangka panjang. Sebab, meskipun Indonesia dan banyak negara lain telah memberikan bantuan, itu tidak cukup untuk mengatasi penderitaan yang dirasakan oleh masyarakat di Gaza. 

“Kita harus bersatu untuk segera mengakhiri perang ini. Tapi kita tidak boleh berhenti di situ. Jika kita tidak ingin siklus kekerasan dan penderitaan terulang kembali secara dramatis, seperti yang terjadi selama delapan dekade terakhir, kita harus bekerja sama untuk menyelesaikan konflik dengan mendirikan negara Palestina merdeka berdampingan dengan negara Israel yang sudah ada,” kata dia.

KataCyber adalah media siber yang menyediakan informasi terpercaya, aktual, dan akurat. Dikelola dengan baik demi tercapainya nilai-nilai jurnalistik murni. Ikuti Sosial Media Kami untuk berinteraksi