Oleh Farras Shakila Nasri, siswa SMA Negeri 1 Kutacane
Pada hari Sabtu tanggal 24 februari 2024 disitulah mulai pertualangan saya dalam perjalanan pergi ke TNGL (Taman Nasional Gunung louser). Saya merasa beruntung bisa datang ke TNGI, karena tidak sembarang orang bisa masuk ke TNGL tersebut. Di waktu pertama kali saya Sampai ke ketambe, disitu saya juga sudah excited dengan pemandangan yang ada dihadapan saya.
Untuk bisa sampai ke TNGI kita harus menyebrangi Sungai ketambe, dengan cara menaiki kereta gantung bisa dibilang seperti itu nama sebutannya. Disaat saya menyebrangi sungai, saya melihat pemandangan indah yaitu kupu-kupu, yang beramai-ramai terbang di Pinggiran sungai. Di saat saya sampai menyebrang sungak disitu semakin ngar banyak kupu-kupu yang melintas di hadapan saya, dengan berbagai macam warna kupu-kupunya.
Bukan sampai disitu saja perjalanan saya untuk mengenal berbagai macam kupu-kupu, semakin saya berjalan untuk sampai ke TNGL-nya disitu bukan saja kupu-kupu yang saya temui melainkan berbagai macam tumbuhan dan hewan. Sorenya, kami melakukan fun tracking Saya banyak menemui hewan yang berbagai macam dan tumbuhan yang indah-Indah, ada burung rangkong, sarang orang utan, batang yang memiliki aroma yang mirip dengan aroma bawang putih yang dibakar,
Dihari itu, ada kami melakukan fun tracking tapi keesokannya kami lebih jauh lagi untuk melakukan fun tractingnya. Di pertama perjalanan, mulakukan fun tracking yang jauh kami sudah menemui bupu-kupu yang sangat indah, dengan warna yang mencolok dan menarik purhatian bagi siapa saja yang melihatnya.
Tidak jauh dari lokasi tersebut, kami menemukan kamera trep yang kegunaannya untuk merekam hewan-hewan yang ada di hutan, disitu kami menampakan wajah-wajah kami di hadapan kamera jebak. Dan selesai kami menemukan kamera trep kami melanjutkan perjalanan lagi, yang niatnya untuk mencari orang utan yang ada dihutan. di purjalanan kami banyak menemukan berbagai macam Jamur, tapi kami lebih banyak menemukan Jamur yang beracun dan sedikit untuk jamur yang bisa dikonsumsi. jamur yang kami temui yaitu ada jamur kuping, Jamur hitam, Jamur yang sangat besar tumbuh diatas pohon. Jamur yang memiliki corak seperti kue kuping gajah dan banyak lagi berbagai macam bentuk Jamur dan warna coraknya.
Dilanjut perjalanannya banyak tumbuhan yang belum saya pernah lihat tetapi baru pertama kali saya lihat di hutan ketambe yaitu hutan leuser, banyak perjalanan panjang yang kami lalui, ada kami menemukan pacat, kaki seribu yang salah satu saya suka dan saya pegang-pegang selama perjalanan saya di fan tracking di hutan lauser.
Dalam perjalanan dalam misi mencari orang utan kami kecapean dan singgah dipinggir sungai yang dibawa oleh pemandu kami, disitu saya sangat terkagum atas apa yang saya lihat dihadapan saya, saya melihat banyak kupu-kupu dengan berbagai macam ragam warna dan corak yang sangat membuat orang yang melihatnya sangat terkagum, karena mereka sangat banyak yang bergerombongan melintasi aliran sungai yang panjang. Disitu saya sangat mengabadikan hal momen tersebut, karena saya gak pernah melihat secara langsung pemandang pemandangan seperti itu, dan kata pemandu kami ini dia keluar tergantung cuaca dan sekarang lagi cuaca kemarau, dan dia banyak keluar di cuaca kemarau kalian sangat beruntung melihat pemandangan seperti ini.setelah beberapa menit beristirahat dan melihat pemandangan kupu-kupu tersebut kami melanjutkan perjalanan mendaki lagi
Setelah beberapa lama berjalan dan melalui jalan tanjakan dan ada jalan yang turunan dan berbagai rintangan dijalan kami menemui sarang orang utan, kepiting, ikan, laba-laba air, dan berbagai macam hewan dan tumbuhan yang beragam sampai tidak bisa dibilang satu persatu.
Kami ada melewati satu sungai yang mirip air terjun tetapi dia itu sebenarnya seperti air jatuh, karena itu pemandangan yang indah kami berfoto disitu, dan setelah kami berfoto kami menemukan salah satu tumbuhan yang kalau dipegang daunnya kita bisa sakit dan demam.
Setelah itu kami lanjut perjalanan kami melewati anak sungai, rawa-rawa dan lembah bisa dibilang. Ada airnya yang hitam disitulah sepatu kami semua sudah kotor dan basah, setelah itu kami tidak patah semangat kami untuk melanjutkan perjalanan kami untuk balik ke camp. Setelah perjalanan yang panjang kami sampai dicamp kembali. Setelah sampai di camp rupanya kami menemukan dua orang utan yang dia berada didekat kantin camp kami, diperjalanan yang panjang sekitar 2 jam an melingelilingi hutan yang niatannya untuk menemukan orang utan dan ternyata yang kami cari-cari orang utannya datang sendiri ke camp kami yang berada dibelakang kantin.
Saya merasa senang dan bangga dengan hutan lauser jika ada berkenan waktu saya sangat ingin lagi untuk mengunjungi hutan lauser dan ingin lebih banyak menganalisis dan meneliti berbagai hewan dan tumbuhan dengan Kami Sahabat Lauser (KSL), Sekolah Kita Menulis (SKM) Cabang Aceh Tenggara dan Forum Konservasi Leuser (FKL).
siang hari makan kuaci
makan bereng bersama ibu asih
cukup sekian cerita saya ini
saya ucapkan banyak terima kasih
Semangat menulisnya mbak Farras Shakila Nasri, tahap selanjutnya sudah bisa belajar mengedit sebagai editor.