Katacyber.com | Aceh Barat Daya – Sebagai suatu organisasi mahasiswa intra kampus yang demokratis, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP Muhammadiyah Aceh Barat Daya mengadakan pemungutan suara untuk menentukan ketua dan wakil ketua BEM periode 2024/2025 pada Selasa (17/09). Kegiatan ini diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Raya (KPR), selaku panitia pemungutan suara, serentak melibatkan segenap mahasiswa STKIP Muhammadiyah Aceh Barat Daya selaku pemilih. Pemungutan suara dilaksanakan diparkir kampus STKIP Muhammadiyah Aceh Barat Daya sebagai tempat pemungutan suara (TPS).
Pada PEMIRA STKIP Muhammadiyah Aceh Barat Daya tahun 2024, Dasrol Habibi resmi terpilih sebagai Ketua Umum Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Dalam pemilihan yang berlangsung ketat, Dasrol Habibi meraih 107 suara, mengungguli dua kandidat lain Shakila Fasha yang memperoleh 100 suara dan Padriul Furqan yang hanya memperoleh 1 suara dari total 212 pemilih terdaftar.
Dalam pemilihan yang berlangsung dengan semangat demokratis, Dasrol Habibi berhasil memperoleh dukungan luas dari rekan-rekannya sesama mahasiswa STKIP. Dengan visi dan misi yang jelas serta komitmen yang kuat untuk mengembalikan mahasiswa yang berintelektual, inovatif dan berdaya saing untuk mewujudkan
lingkungan kampus yang inklusif, dinamis dan berdampak positif bagi Mahasiswa STKIP Aceh
Barat Daya. Dasrol Habibi berhasil menarik perhatian dan kepercayaan para pemilih.
Dasrol Habibi menyampaikan rasa syukur dan komitmennya untuk mengemban amanah sebagai Ketua BEM STKIP Muhammadiyah Aceh Barat Daya.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antar mahasiswa dalam mewujudkan lingkungan kampus yang lebih inklusif, dan berdaya saing tinggi.
Rahmat maulana sebagai ketua tim pemenangan sekaligus perwakilan mahasiswa STKIP muhammadiyah Aceh Barat Daya, menyampaikan terima kasih terhadap mahasiswa atas antusias nya dalam merayakan pemira (pemilihan raya) dan ini menandakan mahasiswa STKIP masih menerapkan nilai-nilai demokratis, sekaligus menolak statement bahwasannya mahasiswa STKIP adalah mahasiswa yang anti terhadap demokrasi.
“Politik sementara sedangkan persaudaraan selamanya, kembali lagi pada dasar nya kita bernaung di bawah perguruan tinggi STKIP muhammadiyah Aceh Barat Daya (ABDYA) dan kita selalu di rapatkan oleh satu jas merah yaitu almamater,” tutup Rahmat.
Leave a Review