Katacyber.com | Banda Aceh – Global Tiger Day adalah hari peringatan Harimau sedunia yang di selenggarakan serentak pada tanggal 29 Juli. Dalam peringatan di tahun 2024 ini, Himpunan Mahasiswa Biologi (HMB FMIPA USK) berkolaborasi dengan komunitas anak muda KOFAKAHA USK, TigerHeart Aceh, Kami Sahabat Leuser (KSL), Earth Hour Aceh (EH) untuk melaksanakan serangkaian kegiatan Global Tiger Day 2024 di Car Free day Kota Banda Aceh dan Auditorium FMIPA USK. Kegiatan ini juga bekerja sama dengan Forum Konservasi Leuser, Hutan Alam dan Lingkungan Aceh, Forum Harimau Kita, Wildlife Conservation Sosiety, Flora Fauna Internasional
Perayaan di Event Car Free Day Kota Banda Aceh, Tim Panitia Global Tiger Day 2024 menyelenggarakan aksi kampanye harimau Sumatera dalam bentuk kelas mewarnai, Maskot harimau, stand edukasi harimau, dan aksi orasi mengenai keadaan harimau Sumatera dan sebarannya di wilayah aceh serta fungsinya di alam liar.
Perayaan di Auditorium Auditorium FMIPA USK, dilakukan dalam bentuk talk show yang membahas peran multi pihak dalam pelestarian harimau sumatera kegiatan ini di isi oleh pemateri yang ahli di bidangnya diantaranya, Ibu Dessy Puspita Sari, S.Hut (BKSDA), Bapak Juan Fuadi, S.Hut (Ditjen GAKKUM), dan Bapak Dr. Dalil Sutekad, S. Pd., M.Si (Akademisi Biologi FMIPA USK).
BKSDA melalui Ibu Dessy Puspita Sari, S.Hut membahas tiga pilar konservasi yaitu perlindungan, pengawetan, pemanfaatan berkelanjutan. Kemudian membahas tiga sub-spesied harimau di Indonesia diantaranya sumatera, jawa, bali dan sekarang hanya tersis satu sub-spesies yaitu harimau suamtera. Selanjut nya Beliau Juga menambahkan kawasan Hom-Range harimau, peran penting harimau sumatera, tantangan terhadap eksitensi harimau sumatera di alam, bentuk interaksi negatif harimau Suamtera, prinsip penanganan interaksi negatif antara manusia dan satwa liar, kemudian juga tata cara menghindari interaksi negatif, serta upaya perlindungan yang dapat dilakukan dan juga dasar hukum perlindungan tumbuhan dan satwa liar.
Ditjen GAKKUM melalui Bapak Juan Fuadi, S.Hut membahas tentang penegakkan hukum, terkait perdagangan tumbuhan dan satwa liar (TSL) khususnya harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) secara illegal. kemudia beliau membahas mandat penegakkan hukum LHK (undang-undang LHK), tindak pidana LHK, strategi penegakkan hukum terintegrasi, penguatan multi instrumen penegakkan hukum dan multidoor, penguatan ekosistem penegakka hukum, kerangkan kerja penanganan perburuan dan perdagangan illegal tumbuhan dan satwa liar yang di lindungi, modus operadi TSL, serta membahas juga terkait kasus P-21 TSL harimau sumatera Provinsi Aceh dan Sumatera Utara Balai PPHLHK Wil. Sumatera (2016 s.d. Agustus 2022).
Akadimisi Biologi FMIPA USK melalui Bapak Dr. Dalil Sutekad, S. Pd., M.Si membahas judul besar Kingdom of Nature, Beliau membahas sub spesies yang tersisa di Bumi yaitu panthera tigris-tigris (benggala, indocina, malaya, tiongkok, siberia, kospia) dari semua membernya hanya satu yang udah punah yaitu kaspia yang dapat di lihat hanya d film Narnia. Bahasan selanjutnya beliau menambahkan perkembangan harimau mulai dari masa hamil (103 hari), jumlah anak (2-6 ekor), mata anak terbuka (hari ke-10), minum asi (usia 8 minggu), makan (5-6 bulan), belajar berburu(usia 6 bulan), mulai berburu (usia 18 bulan), mandiri (usia 2 tahun), kemudian peran ecology dalam perlindungan harimau sumatera, perlindungan dan kearifan local melalui nilai-nilai adat istiadat yang hormat kepada harimau mulai tergerus, seharusnya kita mewarisi tradisi tersebut. Menurut beliau interaksi negatif dengan harimau itu penyebab terbesar nya adalah manusia dan perubahan iklim yang di sebabkan oleh berbagai faktor.
Melalui kegiatan ini diharapkan menumbuhkan rasa kepudulian terkhususnya kepada generasi muda terhadap kelestarian harimau Sumatera. (MH)
Leave a Review