Generasi Cek Kodam

Oleh : Danu Abian Latif
Penulis Buku Opini Nakal untuk Indonesia

Cek kodam merupakan kegiatan yang lagi trend saat ini, pasalnya banyak pengguna media Tik Tok berbondong-bondong membanjiri akun yang sedang live dengan narasi dapat mengecek Kodam milik orang lain, mereka dapat menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk memantengin akun tersebut dan komentar demi dapat di lihat Kodamnya.

Fenomena ini sungguh miris dirasakan, katanya generasi saat ini adalah peluru dari keberhasilan Indonesia emas 2045 malah menghabiskan aktivitas yang jauh dari kata bermanfaat, apakah Indonesia emas benar-benar dapat terwujud apabila generasi yang mendapatkan bonus demografi ini sibuk cek kodam dari pada persiapan pematangan diri.

Seharusnya kita berkaca dari negara maju, alasan mereka bisa menjadi budaya maju dikarenakan generasi mereka membudayakan membaca, pantas saja Indonesia menjadi Negara berkembang budaya generasinya sinik cek kodam.

Sepertinya Indonesia Emas hanya mimpi belaka saja, bonus demografi yang di dapatkan oleh Indonesia kedepannya hanya manusia-manusia otak kosong, bukan tanpa sebab pengetahuan seseorang dapat dilihat dari literasi, sedangkan Indonesia urutan kedua dari bawah soal literasi dunia.

Central Connecticut State Univesity melakukan penelitian pada Maret 2016 dengan tema World’s Most Literate Nations Ranked, hasil penelitian tersebut menunjukkan Indonesia berada di urutan 60 dari 61 negara dalam segi minat membaca.

Minimnya minat membaca di Indonesia UNESCO menyebutkan dari 1000 orang hanya ada 1 orang yang membaca, bukan hanya minimnya membaca saja yang menjadi momok bagi generasi Indonesia, penyalahgunaan gadget juga menjadi masalah utama.

Indonesia merupakan urutan ke 4 terbesar pengguna gadget di dunia setelah China, India dan Amerika . Tapi penggunaan gadget di Indonesia merupakan fenomena hal yang buruk, menurut data wearesocial per Januari 2017 mengungkap orang Indonesia bisa menatap layar gadget kurang lebih 9 jam sehari.

Coba kita bayangkan betapa hebatnya generasi emas Indonesia saat ini, sudah tingkat literasi rendah malas untuk membaca, sanggup menatap gadget berjam-jam, belum lagi menjadi netizen paling toxic di media sosial.

Hal ini dapat kita lihat dalam laporan Digital Civility Index (DCI), menyatakan bahwa netizen Indonesia menempati urutan terbawah se-Asia Tenggara, alias paling toxic.Jangan heran orang Indonesia paling mudah termakan fitnah, provokasi dan hoax minimnya membaca lalu sangat mudahnya like dan share bahkan melebihi kecepatan otaknya. Padahal informasinya belum tentu benar.

Tanpa di sadari mental minim membaca ini dan tergantung dengan Post-Truth dan menjadi bias pemahaman dapat memecah belah NKRI. Hal ini yang nantinya di tunggangi oleh pelaku proxi war mereka melempar bola panas dan nantinya masyarakat Indonesia akan saling menghujat suku, tas dan agama orang lain sehingga kerukunan masyarakat di Indonesia menjadi hancur.

JADI APA SOLUSINYA ?  
Solusinya adalah kesadaran bersama bahwa membaca sangatlah penting, lalu bersama-sama memiliki keinginan dalam mewujudkan mimpi Indonesia emas 2045, apabila literasi membaca Indonesia tidak ada peningkatan jangan harap Indonesia emas dapat terwujud.

Peran pemerintah juga sangat penting pertama dalam membuat program yang meningkat literasi siswa yang  mana progam dan kebijakan tersebut dapat mendongkrak minat membaca siswa di Indonesia.

Lalu peran pemerintah juga dalam mengawasi situs dan hiburan di media sosial yang dapat merusak pengetahuan dan penggeseran budaya di Indonesia dengan demikian tontonan dan situs-situs anak-anak di Indonesia akan lebih sehat dan tidak merusak kognitif anak.

Peran orangtua juga sangat penting dalam mengawasi anak-anaknya, cobalah mengontrol aktivitas anak terutama dalam menggunakan gadget jangan sampai mereka ketergantungan pada gadget, berilah tugas dan aktivitas positif untuk di lakukan anak seperti membaca atau berolahraga.

Kesadaran pribadi bahwa mimpi Indonesia Emas adalah mimpi kita bersama dan dalam mewujudkannya kita harus merubah pola kehidupan buruk yang lampau menjadi pola kehidupan positif kedepannya, hal kecil yang kita lakukan hari ini akan sangat berdampak pada nasib Indonesia kedepannya.

Maka dari pada itu mari kita tumbuhkan budaya-budaya positif di Indonesia cek kodam itu bukan budaya kita, mari tumbuhkan minat literasi terutama dalam segi membaca dengan demikian dapat menyumbangkan kognitif sehat sehingga lahirlah generasi-generasi hebat yang akan menyongsong Indonesia Emang 2045.

KataCyber adalah media siber yang menyediakan informasi terpercaya, aktual, dan akurat. Dikelola dengan baik demi tercapainya nilai-nilai jurnalistik murni. Ikuti Sosial Media Kami untuk berinteraksi