Oleh: Syahputra Ariga.
Manager SKM cab Gayo Lues sekaligus wakil ketua umum Hippemagas Banda Aceh.
Lonceng pemilihan kepala daerah (pilkada) Gayo Lues telah dibunyikan, saat ini sudah ada beberapa nama bakal calon yang mulai muncul ke permukaan. Tentunya nama-nama yang sudah mulai muncul ke permukaan ini tetap berasal dari lingkaran itu itu saja.
Pada pilkada kali ini masyarakat akan kembali dihadapkan dengan janji- janji yang bakalan dilontarkan kembali dari mulut-mulut manis para calon, namun tetapkah kenyataan pahit yang nantinya akan di terima masyarakat Gayo Lues ?
Oleh sebab itu masyarakat harus betul-betul bijak dalam memberikan dukungan dan hak pilih nantinya, supaya tidak kembali terjebak ke lobang yang sama. Masyarakat harus lebih kritis dalam memilih calon pemimpin supaya tidak lagi kecewa di kemudian hari.
Menurut Syahputra, selama ini Masyarakat Gayo Lues masih sering termakan janji manis para calon pemimpin yang mengemis suara mereka setiap 5 tahun sekali dan mengabaikannya di kemudian hari Ketika mereka telah menduduki kursi kekuasaan, hal tersebut terjadi dikarenakan kurangnya pemahaman politik dan masih tingginya kefanatikan masyarakat sehingga mudah tertipu ditambah lagi dengan pengaruh mony politik yang tidak seberapa nilainya.
Selama Masyarakat Gayo Lues belum menentukan pilihannya secara bijak, maka cita-cita untuk kemajuan Gayo Lues akan sulit tercapai,boleh karenanya para tokoh politik, kaum intelektual, dan mahasiswa harus memberikan edukasi kepada Masyarakat. Sehingga cita-cita Gayo Lues yang Islami Mandiri dan Sejahtera itu bisa tercapai dan Gayo Lues dapat menyesuaikan diri di era yang semakin maju ini, apabila hal tersebut tidak di laksanakan maka,bcita-cita Gayo Lues yang Islami, mandiri dan sejahtera itu hanyalah sebatas kata-kata bualan belaka.
Lebih lanjut dikatakan oleh Syahputra, perubahan terhadap kondisi Gayo Lues hanya bisa dilakukan seorang pemimpin yang betul-betul mempunyai sikap yang visioner, solutif dan adaptif, sebab seorang pemimpin yang sesungguhnya akan selalu berkeinginan membuat sejarah baru bagi daerah atau bangsa yang dipimpin nya.
Yang bisa melakukan perubahan adalah seorang leader (pemimpin), karena seorang leader ingin membuat sejarah untuk bangsanya, bukan untuk setiap hari muncul didalam berita, surat kabar maupun di gosipan emak-emak, kalo itu yang terjadi maka itu tidak ubahnya layaknya seorang selebritis.
Selain itu, kata Syahputra, ciri seorang pemimpin adalah mempunyai komitmen dan selalu mengabdi untuk rakyat didasarkan oleh kewajiban yang harus dilaksanakan atas amanah yang telah diberikan dan melaksanakan janji-janji yang pernah disebutkan, dan jangan pilih pemimpin yang setiap 5 tahun hanya memberikan janji bukan solusi dan bukti.
Kekuasaan itu jangan diperebutkan tapi kekuasaan itu adalah amanah yang diberi kepada seseorang dengan keiklasan dan kejujuran dari yang memberi amanah itu. Jika kekuasaan itu diperebutkan, maka tidak heran banyak pemimpin yang lupa kepada rakyat, jelasnya.
Semestinya kata Syahputra Masyarakat harus mempunyai rasio ataupun tolak ukur dalam menentukan pilihannya sehingga mampu menghasilkan seorang pemimpin yang mempunyai komitmen, dan pengabdian untuk rakyat.
Adapun ciri pemimpin yang bijak dan berkarakter harus memiliki dan bisa melakukan beberapa hal tersebut :
- Memelihara Integritas. Kita semua tahu integritas berarti sama antara apa yang di ucapkan dan apa yang dilakukan. Seorang yang memiliki integritas akan bertindak sama dalam segala situasi. Entah dilihat orang atau tidak, ia akan tetap menampilkan karakter yang sama! Seorang yang memiliki integritas tidak pernah memakai “topeng” dalam hidupya. Ia tampil apa adaya. Dia tidak perduli dengan pencitraan. Ia selalu menjadi dirinya sendiri kapanpun dan dimanapun ia berada. Orang yang memiliki integritas itu bisa dipercaya di semua bidang yang dia geluti. Ia jujur dan bertangung jawab memegang amanah. Kemampuan seorang pemimpin mempertahankan integritasnya akan berbanding lurus dengan kemampuannya bertahan memimpin orang lain.
- Memiliki rasa aman dan tidak anti kritik.Pemimpin yang memiliki rasa aman pasti bisa bekerjasama dengan timnya. Ia tidak melihat orang lain sebagai ancaman, sebaliknya melihat mereka sebagai kawan sekerja. Pemimpin dengan rasa aman tinggi tidak akan segan-segan mendelegasikan tugas kepada orang lain. Pemimpin dengan rasa aman tingi juga mudah ditemui oleh bawahannya. Ia tidak terlalu membuat tembok hirarki yang amat tinggi sehingga susah dipanjat oleh para anak buah. Pemimpin dengan rasa aman tinggi adalah seorang mentor yang baik. Ia senang mengembangkan orang, Ia suka membagi “ilmunya” kepada orang lain demi kesejahteraan Bersama.
- Menjaga moralitas.Pemimpin dengan moral yang terjaga akan sagat disegani oleh siapapun baik oleh bawahan, rekanan maupun competitor. Entah bagaimana, manusia selalu menghargai tinggi orang yang bermoralitas baik.
- Belajar rendah hati.Pemimpin yang rendah hati akan dicintai oleh masyarakatnya. Contohnya menurut saya, alm,bpk Ali Kasim Bupati pertama Gayo Lues,beliau dikenal rendah hati tidak arogan dan tidak merasa selalu benar. Ia bersedia mendengarkan nasehat bahan kritik. Ia tidak sok tahu. Ia terus belajar karena sadar bahwa ilmu pengetahuan itu luas tak bertepi. beliau rendah hati juga selalu memperlakukan orang lain dengan hormat. Terutama kepada mereka yang ada di level bawah. Ia tidak segan-segan menyapa duluan bawahannya. Pokoknya beliau memiliki kerendahan hati dan dikenal sebagai pemimpin yang sangat manusiawi.
- Menjadi hamba.“Kalau kamu mau jadi pemimpin, maka jadilah pelayan bagi orang lain.” Sebagai pemimpin yang bijak harus mempunyai kerelaan untuk menggunakan jabatan yang dipegangnya bagi kemaslahatan mereka yang dipimpinya.
Diatas merupakan sedikit gambaran kriteria pemimpin yang baik dan bijaksana dan dapat Masyarakat jadikan dalam menilai pemimpin yang nantinya akan di berikan pilihan dan tanggung jawab apakah memiliki sifat-sifat di atas sehingga bisa dilabuhkan harapan untuk mengemban suara Masyarakat GayoLues.
Tapi semua Keinginan memilih calon pemimpin, menurut Syahputra sepenuhnya tetap kembali kepada masyarakat, tapi Masyarakat Gayo Lues harus sadari jika keliru dalam memilih calon pemimpin maka mereka yang merasakan akibatnya selama 5 tahun kedepan.
Tentunya Masyarakat sangat berharap siapapun yang calon kemudian terpilih di pilkada kali ini bisa menjadi pemimpin Gayo Lues yang solutif, adaptif dan responsif terhadap segala problematika kehidupan di Gayo Lues.
Leave a Review