Editorial ǀ 13 Maret 2025
Ada yang menyebut Indonesia sedang berlangsung liga korupsi usai koruptor-koruptor kelas kakap berhasil ditangkap. Koruptor-koruptor tersebut ada yang berasal dari kalangan elite partai penguasa, orang kepercayaan konglomerat, hingga jabatan Direktur Pertamina. Demikian pula kasusnya yang juga beragam, mulai dari keanehan aturan terkait gas LPG, mengoplos minyak, mengurangi timbangan minyak, dan masih banyak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu melalui tajuk rencana ini.
Dari rentetan ketkuaknya cara main mafia yang selama ini terkesan dilindungi oleh negara, di tengah segala kekurangannya, Presiden Prabowo Subianto layak diapresiasi dari sisi di masa kepemimpinannya, para koruptor kelas kakap dapat diamankan dan dibongkar di ruang publik.
Meskipun Presiden Prabowo Subianto saat ini masih terus berpacu dengan kebijakan dan program pemerintah yang mungkin tak populis, namun tentu ia memiliki pertimbangan sendiri, ada pilih dan pilah dalam mengeksekusi penyakit korupsi yang megabesar di republik ini. Tentu, khusus dalam penangkapan koruptor, sejak awal pemerintahan Prabowo, nyaris secara beruntun kita selalu mendapat kejutan terbongkarnya praktik mafia yang merugikan negara dan rakyat.
Benar bahwa, kesempurnaan memimpin belum dapat disematkan kepada Presiden Prabowo untuk saat ini, dan memang tidak mungkin kita tagih dengan waktu sesingkat-singkatnya di saat Presiden Prabowo masih terus menyusun konsolidasi politiknya dalam menyukseskan program-program fantastinsnya, sehingga tidak sedikit program pemerintahan Presiden Prabowo menuai kontradiksi dari berbagai lapisan masyarakat. Patut diakui pula bahwa masih ada kerikil atau batu sandungan di tubuh struktur kepemimpinan Presiden Prabowo, di antaranya adalah mencuatnya praktik dwi fungsi ABRI yang berada di beberapa kemeterian/lembaga pemerintah. Tentu soal ini Presiden Prabowo tampaknya masih membuka pintu evaluasi terhadap barisan kabinetnya.
Namun demikian, dari nyali pemberantasan korupsi sementara ini Presiden Prabowo sekali lagi patut publik angkat topi, hormat dan bangga ketika tidak sembarangan Presiden Indonesia era mutakhir yang berani membongkar praktik merugikan negara di tubuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dampak dari keberanian Presiden Prabowo itu pula, rakyat Indonesia hari ini dapat menyaksikan betapa bobroknya BUMN selama ini dalam menjalankan tugasnya.
Lembaran-lembaran kerja kepemimpian Presiden Prabowo belum berakhir, terlihat dari gelagatnya, ia masih terus membidik para koruptor yang terkesan masih dilindungi oleh yang disebutnya sebagai raja raja kecil di lingkar kekuasaan. Hingga detik ini, publik masih menunggu sampai kapan musim panen koruptor di era kepemimpinan Presiden Prabowo berakhir. Karena, hanya dengan keberanian dan keganasan dalam memberantas koruptor, Presiden Prabowo akan mendapat kekuatan rakyat dengan berlimpat ganda. [Zulfata]
