Kata Cyber. Com ǀ Aceh Tenggara – Manajemen pembuangan sampah di dkawasan perkotaan Kutacane dianggap masih bermasalah menuai respons dari aktivis mahasiswa, Rabu (01/05/2024).
Aktivis mahasiwa bernama Sultan Andra Putra tersebut menyorot bahwa ada kesan tidak serius membenahi tata pengelolaan sampah di Aceh Tenggara. Ia menyatakan dinas terkait dengan pemerintah terkesan tidak peduli.
“Kita sering memperhatikan masih banyak penumpukan sampah di kawasan kota Kutacane ini, apa lagi di kawasan pajak pagi, sudah jalannya rusak, bertumpuk sampah dan baunya minta ampun.” ungkap Sultan
Pemuda Aceh Tenggara yang dikenal aktif berorganisasi di Himpunan Mahasiwa Islam (HMI)tersebut mengajak semua pihak, terutama pemerintah Aceh Tenggara dan masyarakat harus sinergi menghadapi masalah sampah di kabupaten tersebut.
Kepada media ini ia menyampaikan bahwa pengangkutan sampah ke arah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang berada di Lawe Serke Kecamatan Lawe Sigala-Gala seperti tidak serius. Menurut Sultan, pengangkutan sampah tersebut masih belum optimal karena pada saat pengangkutan, sampah sering berjatuhan di jalan. Hal tersebut tentunya akan menggangu kenyamanan publik di Aceh Tenggara.
“Ada banyak persoalan tata kelolah sampah di sini, mulai pada saat pemungutan sampak oleh mobil pengangkutan sampah yang terkesan asal muat, hingga soal waktu atau jadwal pengangkutan sampah yang tidak disiplin, belum lagi praktik pengelolaan sampah organik dan nor organik” kata Sultan
Sementara itu, ia meminta kepada pemerintah Aceh Teggara agar proaktif mengurus manajemen sampah, perlu adanya menciptakan program penyadaran kolektif dalam memperhatikan tata kelola sampah di bumi yang dikenal Sepakat Segenep tersebut.
“Harapan saya, dengan adanya keseriusan pemerintah untuk melaksanakan program yang berupaya meningkatkan kesedaran peduli sampah ini, dapat dipastikan kawasan kota dan pasar rakyat tidak akan semakin memburuk seperti yang kita lihat hari ini” tutup Sultan
Leave a Review