HMI Emangnya Masih Relevan ?

Oleh : Widya Selvi Kusuma Ningrum
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bogor.

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) merupakan salah satu organisasi mahasiswa tertua dan terkemuka di Indonesia yang memiliki sejarah panjang dalam pergerakan mahasiswa. Sejak didirikan pada tahun 1947, HMI telah menjadi pusat perhatian bagi mahasiswa yang peduli dengan isu-isu keagamaan, sosial, dan politik. Meskipun telah berusia lebih dari setengah abad, HMI tetap menjadi kekuatan yang relevan dalam dinamika sosial-politik Indonesia.

HMI dihadapkan pada beragam isu-isu kritis seperti peran Islam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tantangan pluralisme dan toleransi, serta perubahan sosial yang cepat. Selain itu, globalisasi dan revolusi digital juga menuntut HMI untuk terus beradaptasi dan memanfaatkan teknologi dalam menghadapi tantangan zaman.

Namun demikian, relevansi HMI tidak hanya ditentukan oleh kemampuannya untuk merespon tantangan saat ini, tetapi juga oleh visi dan strateginya dalam merencanakan masa depan. Bagaimana HMI mengartikulasikan peran dan kontribusinya dalam membangun masyarakat yang inklusif, berkeadilan, dan beradab menjadi penting dalam menilai relevansinya tidak hanya esok, tetapi juga nanti.

Menurut saya, HMI masih mempunyai peran dalam perubahan sosial, politik, dan keagamaan di Indonesia. Meliputi; peran dalam gerakan kemerdekaan, advokasi keadilan sosial, Penegak hak asasi manusia, pengembangan pemikiran keagamaan, serta pemberdayaan komunitas.

Lalu bagaimana relevansi ideologi dan prinsip ?
Relevansi ideologi dan prinsip-prinsip yang menjadi landasan HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) dalam menghadapi perubahan zaman dan tuntutan masyarakat mencerminkan adaptabilitas dan ketahanan organisasi terhadap dinamika sosial-politik yang terus berkembang. Misalnya; Islam sebagai pedoman utama meskipun terjadi perubahan zaman, HMI tetap mempertahankan Islam sebagai pedoman utama dalam aktivitas dan pandangan organisasinya. Relevansi ideologi ini menunjukkan komitmen HMI terhadap prinsip-prinsip Islam dalam memandu tindakan dan kebijakan organisasi.

Kemudian Inklusivitas dan Toleransi, relevansi ideologi HMI juga tercermin dalam pendekatan inklusif dan toleran terhadap perbedaan. Meskipun berbasis Islam, HMI tetap membuka diri terhadap kerjasama lintas agama dan lintas budaya dalam upaya menciptakan masyarakat yang harmonis dan berkeadilan. Serta pemahaman yang berkembang, prinsip keadilan dan kesejahteraan, & kritikal terhadap tantangan kontemporer.

Jadi menurut saya dalam mencakup berbagai aspek yang penting untuk dipertimbangkan dalam konteks perubahan sosial, politik, dan keagamaan yang terus berkembang. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) memiliki relevansi yang signifikan dalam konteks saat ini, masa depan, dan masa yang akan datang.

Bagaimana HMI saat ini ?
HMI terus berperan sebagai organisasi mahasiswa Islam terbesar di Indonesia. Organisasi ini aktif dalam berbagai kegiatan dan aksi yang berkaitan dengan isu-isu sosial, politik, dan keagamaan, HMI berperan dalam memperjuangkan keadilan, kesejahteraan, dan keberlanjutan. Organisasi ini berusaha untuk mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan isu-isu kontemporer untuk mencapai tujuan yang lebih baik bagi masyarakat, serta HMI juga terlibat dalam isu-isu pendidikan, ekonomi, politik, hak asasi manusia, dan lingkungan hidup. Organisasi ini berupaya untuk membangun kesadaran dan memperjuangkan solusi yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam dalam isu-isu tersebut.

Bagaimana HMI di masa yang akan datang ?
Menurut saya relevansi HMI dalam waktu yang akan datang, sebagai berikut:

  1. Peran sebagai Wadah Pemuda Muslim
    Di tengah dinamika zaman yang terus berubah, HMI tetap relevan sebagai wadah bagi pemuda Muslim untuk berkumpul, berdiskusi, dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Sebagai organisasi mahasiswa Islam terbesar di Indonesia, HMI memiliki potensi besar untuk memobilisasi energi pemuda dalam rangka menciptakan perubahan positif di masyarakat.
  2. Advokasi Nilai-nilai Islam yang Progresif
    Dalam menghadapi perubahan zaman, HMI memiliki kesempatan untuk terus mengadvokasi nilai-nilai Islam yang progresif dan inklusif. Hal ini meliputi peningkatan kesadaran akan hak asasi manusia, keadilan sosial, perdamaian, dan kerjasama antarumat beragama dalam semangat toleransi dan saling menghormati.
  3. Kontribusi dalam Pembangunan Sosial dan Ekonomi
    HMI dapat memainkan peran yang signifikan dalam pembangunan sosial dan ekonomi melalui berbagai program pemberdayaan masyarakat, pengembangan kewirausahaan, serta advokasi kebijakan yang berpihak pada kepentingan rakyat kecil dan menengah.
  4. Pengembangan Kepemimpinan dan Kaderisasi
    Relevansi HMI juga terletak pada perannya dalam pengembangan kepemimpinan dan kaderisasi. Melalui pelatihan, pendampingan, dan program-program pengembangan diri, HMI dapat mencetak kader-kader yang kompeten dan berintegritas untuk menjadi pemimpin masa depan yang mampu menjawab tantangan zaman.
  5. Adaptasi Terhadap Tantangan Baru
    HMI perlu terus beradaptasi dengan tantangan baru yang muncul seiring dengan perkembangan teknologi, globalisasi, dan dinamika politik yang kompleks. Ini mencakup penguatan infrastruktur organisasi, peningkatan kualitas kepemimpinan, dan pemanfaatan teknologi informasi untuk memperluas jangkauan dan efektivitas program-program HMI.

KataCyber adalah media siber yang menyediakan informasi terpercaya, aktual, dan akurat. Dikelola dengan baik demi tercapainya nilai-nilai jurnalistik murni. Ikuti Sosial Media Kami untuk berinteraksi