Katacyebr.com ǀ Kutacane – Focus Goup Discussion (FGD) dan berbuka puasa bersama dengan tema “Seribu Cara Tingkatkan Liiterasi Kreatif Generasi Muda Agara; Pesimis Bukan Kita” berlangsung di Kantor Sekolah Kita Menulis (SKM) Cabang Aceh Tenggara, Jumat (29/03/2024)
Kegiatan literasi yang dikemas dalam bentuk buka puasa tersebut mewadahi berbagai pertemuan gagasan pelaku FGD. Sebagai pemantik FGD, turut hadir Abdullah yang menjabat sebagai Ketua Umum KAMMI Aceh Tenggara. Apriadi Rama Putra sebagai Jurnalis katacyber.com wilayah Aceh Tenggara, dan Muhammad Fauzan selaku Ketua LDK Al-Huda.
Abdullah dalam materinya menyinggung hal terkait pentingnya merawat semangat berliterasi, sehingga literasi tersebut dapat menentukan kualitas dalam berdiskusi.
“Apabila literasi tidak disukai, cobalah berdiskusi. Artinya diskusi itu agar lebih berisi, kaya substasnsi.” Kata Abdullah
Sementara itu, pemantik diskusi kedua, Apriadi Rama Putra, lebih menyorot peluang yang dapat dimanfaatkan oleh generasi, terutama generasi muda di Aceh Tengara adalah dengan hadirnya berbagai platform publikasi tulisan. Ia mengkasifikasikan berbagai platform tersebut dapat dijadikan sebagai wadah mengasah gagasan dan menyalurkan aspirasi.
“Beragamnya platform publikasi yang banyak diakses ini justru menjadi peluang generasi muda dalam menyampaikan gagasan dan aspirasi.” Imbuh Apri (29/03)
Selanjutnya, Muhammad Fauzan memaparkan beberapa langkah berliterasi kreatif agar pembaca tidak gagal paham. Menurutnya berliterasi tersebut tidak bisa dimaknai secara sempit. Sebab ia berpemahaman bahwa literasi bukan hanya soal baca dan tulis, tatapi juga soal bagaimana cara membahami bacaan.
“Dulu Indonesia buta huruf. Tidak bisa baca tapi gak paham. Sekarang, tidak buta huruf tapi gagal paham. Begitulah kondisi rendahnya literasi. Jadi yang pertama, jadikan kebutuhan untuk literasi. Kedua. Dekat dekat dengan buku. Ketiga, pak salah diri kita berliterasi. Jadi. Melaluibuku, diskusi itu dapat merebah wawasan pembaca.” tutur Fauzan
Sebanyak tiga belas pelaku FGD tersebut, mengahsilkan kesimpulan yang dapat diambil dalam membangun literasi kreatif di Aceh Tenggara.
Tiga hal tersebut adalah menggalakkan metode literasi kreatif pada generasi alfa di Aceh Tenggara oleh para guru muda dan produktif. Kedua, menyulut semangat dan berani mengasah gagasan di kalangan mahasisa agar tidak mengalami ketergantukan oleh lemahnya literasi kampus setempat. Dan ketiga, aktif menyuarakan aspirasi publik melalui geliat pers yang mencerahkan di Aceh Tenggara.
Leave a Review