Drama Saling Klaim Kemenangan Pilkada 2024

Oleh: Danu Abian Latif
Penulis Buku Opini Nakal Untuk Indonesia

Pilkada 2024 menjadi salah satu momentum politik yang di nantikan oleh masyarakat Indonesia, pasalnya regenerasi kepemimpinan setiap daerah akan di tentukan melalui proses ini, pada tanggal 27 November 2024 kemarin rakyat Indonesia sudah memenuhi haknya sebagai warga negara dengan mengambil andil dalam proses demokrasi pada Pilkada 2024.

Belum selesai proses pemilihan muncul sebuah drama-drama politik yang kurang mengenakan, memang benar pilkadaharus di warnai dengan euforia masyarakat, namun mendeklarasikan kemenangan sebelum proses pemilihan berakhir dan proses penghitungan yang sah selesai akan memunculkan ketegangan di lini masyarakat.

Fenomena Saling klaim dini kemenangan dari setiap calon kandidat di pilkada 2024 bertebaran di poster media sosial dan di kumandangkan di setiap posko-posko tim kemenangan, padahal hasil resmi belum di umumkan oleh pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Seolah sudah menjadi kompetisi setiap tim kemenangan berlomba-lomba untuk menjadi pihak pertama yang mengumumkan dirinya menang, meskipun hasil suara resmi belum rampung, mereka berdalih bahwasanya klaim hasil kemenangan tersebut di dasari oleh data real count internal dan data quick count yang belum tentu hasilnya sama seperti hasil resmi pihak KPU nantinya.

Aksi-aksi para pendukung dari setiap kandidat yang membuat vidio dan pernyataan kemenangan kepada lembaga pers, tidak ada satupun yang saling mengalah saling klaim kemenangan ini terus di lakukan saling bantah dan mengeluarkan data suara versi masing-masing, lalu berita-berita ini naik kemediadan menjadi konsumsi publik.

Akibatnya dari berita-berita yang saling bertentangan tersebut membuat kebingungan di lini masyarakat, pasalnya mereka menanti kepastian hasil Pilkada malah di suguhi informasi yang mengarah ketidakpastian, di tengah-tengah kebingungan masyarakat hal ini akan menjadi konflik-konflik gesekan daripara pendukung setiap kandidat.

Fenomena ini tidak hanya memperlihatkan persaingan yang semakin sengit, tetapi juga menyoroti bagaimana politik sering kali lebih mementingkan persepsi dibandingkan fakta. saling klaim ini memunculkan kekhawatiran tentang dampaknya terhadap stabilitas politik di daerah, terutama jika konflik antar pendukung tak terkendali bisa saja akan menjadi tindakan yang bahkan bisa kehilangan nyawa.

Dampak dari saling klaim dini kemenangan ini sangatlahbesar, klaim kemenangan tanpa data yang valid akan menghilangkan kepercayaan publik, melahirkan polarisasi di masyarakat ketika para pendukung dari masing-masing kandidat termakan narasi kemenangan yang tidak valid, tentunya hal ini akan memicu ketegangan dan menghasilkan konflik baik itu langsung di lapangan maupun melalui media sosial.

Kalim dini kemenangan juga akan menghilangkan rasa kepercayaan masyarakat terhadap KPU selalu lembaga penyelenggara resmi, pasalnya hasil kemenangan bisa di deklarasikan menurut data setiap kandidat saja, tentunya hal ini menandakan bahwasanya KPU di pandang sebelah mata, membuat masyarakat merasa khianati suara mereka seakan hanya menjadi formalitas demokrasi saja.

Dampak saling klaim kemanangan ini menghasilkan gejolak estafet ke lini-lini masyarakat, menghasilkan ketidakpastianpolitik, maka dari pada itu setiap kandidat dan para tim pendukung memiliki tanggung jawab bijak dan menjadi teladan dengan menghormati hasil resmi KPU tanpa membuat hasil klaim kemenangan.

Karena pada dasarnya Pilkada adalah pesta demokrasi di setiap daerah, penting untuk tidak hanya mementingkan kursi kemenangan, tetapi juga menjaga kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi itu sendiri, menciptakan stabilitas politik dan sosial yang lebih baik.

Sudahi drama-drama saling klaim kemanangan, mempertontonkan data-data palsu, saling hujat dan saling fitnah yang tentunya hal ini membawa ketegangan di lini masyarakat, sudah saatnya kita menjadi bangsa yang cerdas dan bangsa yang bermartabat, dengan menghormati setiap proses-proses yang berlaku.

Membangun iklim politik dan proses demokrasi yang sehat, setiap kandidat cobalah menjadi pribadi yang bijak dengan menunggu keputusan resmi KPU, dengan demikian di harapkan apapun hasilnya dapat di terima dengan lapang dada, bagi yang menang coba merekonsiliasi kandidat yang kalah guna membersamai membangun daerah, sehingga keharmonisan ini dapat menular ke lini masyarakat dan membawa rasa kemenangan bahwasanya hasil dari pilkadasesungguhnya adalah untuk membangun daerah kearah yang lebih baik lagi.

KataCyber adalah media siber yang menyediakan informasi terpercaya, aktual, dan akurat. Dikelola dengan baik demi tercapainya nilai-nilai jurnalistik murni. Ikuti Sosial Media Kami untuk berinteraksi