katacyber.com Jakarta – Buku populer dengan judul “Membaca Indonesia: dari Kekuasaan, oleh Kekuasaan dan untuk Kekuasaan” karya Zulfata mendapat prolog dari Rocky Gerung sebagai pemikir sekaligus pengamat politik yang mentereng di Indonesia, Sabtu (02/03/2024). Berikut uraian Rocky Gerung terkait buku tersebut:
Cobaan Sejarah
Negeri ini sedang mengalami cobaan sejarah: akankah cita-cita kemerdekaan dapat diwujudkan secara konsisten: mencerdaskan kehidupan bangsa, memelihara fakir miskin, mewujudkan perdamaian dunia.
Bagi generasi hari ini, sejarah tak lagi menjadi dasar harapan. Dunia global yang tumbuh dalam ekosistem digital sering menjadikan politik dan ekonomi sekadar menjadi soal kompetisi tanpa etik. Artinya, pragmatisme dan dorongan akumulasi menjadi siasat dasar untuk mengamankan diri. Pada tingkat individual, gejala itu mengarah pada ketakpedulian terhadap solidaritas sosial dan hak-hak baru tentang lingkungan (environmental ethics).
Kondisi global justru sedang masuk dalam ketidakpastian etik: apakah potensi perang di Eropa dan Indopasifik hari-hari ini akan membatalkan banyak tujuan ideal dari kita sebagai bangsa? Ketegangan SARA dapat kembali menjadi problem kita menjelang Pemilu. Krisis energi dapat menghentikan proyek-proyek infrastruktur dalam negeri. Isu-isu inilah yang seharusnya jadi fokus generasi baru bila mereka ingin menjadi faktor kepemimpinan di masa depan.
Pada akhirnya, kita memerlukan visi radikal untuk menghidupkan harapan generasi tentang masa depan. Topik semacam bonus demografi harus sekaligus dibayangkan sebagai beban generasi bila arah kebijakan politik hari ini tidak didasarkan pada perencanaan yang komprehensif. Bagaimana mungkin menghasilkan “bonus” bila investasi SDM kita melalui sistem pendidikan tidak menaikkan angka “IQ-nasional”. Masalah stunting dan kurikulum yang masih feodalistik, pasti menjadi hambatan bagi upaya menghasilkan generasi cerdas dan kritis.
Buku ini membuka percakapan intelektual untuk menemukan kembali “Indonesia yang berpikir”
Rocky Gerung
Leave a Review