Petaka kalut bulan hitam bagi raja negara
Dooorrrrrr……..
Dorrrrrrr……..
Mati bagi mereka yang tidak sesuai
Bangkai tergeletak di tanah
Suara lantang hilang tanpa jasad
Kelam pribumi harum menjadi sejarah
Raja tikus menguasai seluruh selokan
Ambisi menguasai dalih demi ke Adilan
“Pak saya punya anak kecil, saya tidak dapat belik susu bayi”
“Tolong….. Pak barang-barang mahal semua anak dan istri saya tidak makan”
“Pak saya di PHK kerja, apakah negara tidak ada lowongan pekerjaan”
Lolongan jeritan derita seolah suara sumbang ditelinga para penguasa
Tragedi Petrus
Bertato sudah wajib mati
Jasad di ikat dengan tali yang khas di titipkan uang 20 ribu seolah harga mengubur layak untuk jasad
Hukum dengan mudah di ubah dan di beli
Oh sungguh negara ini sudah gila
Janji hilang pada kursi tahta
Menderita pada suara haru keadilan yang palsu
Bangkai mayat tergeletak di mana-mana
Hawa panas di selimuti asap tebal menyebar ke penjuru kota
“Kacauuuuu……..”
Derita tiada Tara
Keadilan mati hilang dan tiada
98 kini hanya menjadi sebuah sejarah
Penyelesaian hukum akan terus menjadi tanda tanya
Tragedi gila di bungkus ambisi
KORUPSI
KOLUSI
Dan NEPOTISME
Teriak lantang aktivis hilang tanpa kabar
Wajah hanya menjadi tontonan di surat kabar
Mengiringi jenazah
Hukum sudah mati
Mari hadiri ke pemakaman Akbar dirinya
“Tangkap penculik itu”
“Tangkapppp……”
“Bangsattttttt……”
“kami butuh keadilan”
Siapa dalang dari semua ini?
Tidak ada yang tahu
Karena bersuara saja sudah pasti
MATI
(Kuala lumpur 26 April 2024)
Leave a Review