Oleh Rahmat Maulana, Ketua Komisariat STKIP Muh. Abdya HMI Cabang Blang Pidie
Bak pepatah “Buya krueng teu dongdong buya tamong meurasek” Itulah yang dirasakan oleh dialami oleh Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya).Daerah yang dikenal dengan kota dagang,daerah yang dijuluki dengan julukan “Bumoe breuh sigupai” tetapi, hanya dijadikan wadah dan tangga untuk Pj. Bupati untuk melangkah menuju pilkada di tahun 2024.
Apakah saya salah mengeluarkan pandangan seperti ini ? Ya, pandangan saya salah ketika yang melihat itu oknum oknum yang menolak melihat realita atau kenyataan politik hari ini. Belakangan ini saya menghadiri acara halal bi halal yang dibuat oleh Pj. Bupati Abdya yang bertempat di Pendopo. Menghadiri acara tersebut merupakan acara silahturahmi dengan masyarakat Abdya agar masyarakat Abdya dapat merasakan “hangatnya tangan” Pj. bupati dan berharap dapat berinteraksi langsung dengan Pj. bupati. Tetapi, bukan pemandangan indah itu yang saya lihat, justru halal bi halal tersebut merupakan ajang silahturahmi dengan masyarakat Aceh Selatan. Pendopo bupati dipenuhi dengan banyaknya masyarakat Aceh Selatan, dan minim saya melihat masyakat Abdya kecuali pejabat.
Apakah penduduk Abdya sudah berdomisili di Aceh Selatan? Atau masyarakat Abdya sendiri yang sudah dianak tirikan atau dikhianati secara politik?
Sangat disayangkan Abdya, daerah yang katanya gagah tetapi hanya dijadikan kapal berlabuh untuk bapak PJ. Pertanyaannya, dua tahun Pj menduduki singgahsana pendopo, apa yang sudah diberikan PJ terhadap pemerintah Abdya dengan masyarakatnya? Dan yang lebih lucunya lagi, PJ tersebut berani mengeluarkan pernyataan bahwa iaa berjanji akan melanjutkan pembanguna pasar modern yang sudah lama terbengkalai.
Perkataan itu sudah setahun belakang saya dengar dari mulutnya sendiri. Hingga hari ini pembangunan pasar modern itu masih terbengkalai dan tidak ada perubahan sedikitpun. Berbicara janji ke janji Pj merupakan rajanya, dan berbicara suplay mengsuplay banyak oknum yang terbawa dalam ritmenya Pj, masyarakat Abdya selalu saja disuplay dengan janji janji palsunya. Sertifikat merupakan saksi bisunya Pj Bupati dalam memanipulasi masyarakat Abdya, dan itu juga merupakan senjata pamukasnya untuk melakukan pembenaran dengan dalih perubahan. Sungguh Pj Bupati Abdya telah berkhianat secara terang-terangan di hadapan masyarakat Abdya.
Leave a Review