Katacyber.com | Banda Aceh – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy Kota Banda Aceh kembali menjadi sorotan tajam setelah suplai air bersih ke Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) dilaporkan terganggu, bahkan menyebabkan pembatalan jadwal operasi pasien. Temuan ini diungkapkan oleh Tim Investigasi Center For Aceh Development (CAD) yang menerima laporan dari seorang whistleblower, (04/07/2025).
Menurut CAD, laporan tersebut mencatat adanya kegagalan jadwal operasi pasien di RSUDZA akibat tersendendatnya suplai air bersih dari PDAM Tirta Daroy. Kondisi ini tentu saja sangat merugikan pasien dan mengganggu pelayanan vital di rumah sakit rujukan utama di Aceh tersebut.
CAD menyoroti kinerja buruk PDAM Tirta Daroy yang diduga kuat akibat mismanagement dari direktur PDAM, T. Novizal Aiyub. Ketidakmampuan dalam menjamin kelancaran suplai air ke fasilitas publik sepenting rumah sakit menjadi indikasi kuat adanya masalah internal yang serius.
Lebih lanjut, CAD mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera turun tangan menelisik temuan korupsi diskresi di PDAM Tirta Daroy. Desakan ini didasarkan pada laporan keuangan PDAM yang menunjukkan adanya temuan senilai Rp 6,9 miliar terkait belanja lainnya tanpa disertai bukti detail belanja yang memadai.
“Masyarakat Banda Aceh kini menuntut transparansi dan akuntabilitas dari PDAM Tirta Daroy serta tindakan tegas dari pihak berwenang untuk menyelesaikan masalah yang terus-menerus merugikan hajat hidup orang banyak ini.” tutupnya.
Leave a Review