Katacyber.com | Banda Aceh – PanduCerdas, sebuah aplikasi inovatif yang dirancang untuk membantu siswa tunanetra mengakses pendidikan secara mandiri, berhasil meraih juara ketiga di kompetisi Aceh Digital Innovation and Creativity Techfest (ADICT). Bertempat di Plaza Telkom Banda Aceh, Selasa (6/8/2024). Aplikasi ini dikembangkan oleh M Dolyanda Harialdy dan Fillahi Akbar, bersama dengan rekan mereka, Muhammad Ulwy.
M Dolyanda Harialdy menyampaikan bahwa aplikasi ini lahir dari keinginan mereka untuk menciptakan solusi nyata bagi tantangan yang dihadapi oleh siswa tunanetra dalam proses belajar dan ujian. “Kami ingin memberikan kesempatan yang setara bagi semua siswa, termasuk mereka yang memiliki disabilitas. PanduCerdas adalah langkah awal kami untuk mewujudkan hal itu,” ujarnya.
Aplikasi PanduCerdas dilengkapi dengan fitur Text-to-Speech dan navigasi berbasis sentuhan, memungkinkan siswa tunanetra untuk belajar dan mengerjakan ujian tanpa bantuan pendamping. Tim PanduCerdas juga mengungkapkan bahwa dukungan dan pengakuan yang mereka terima di tingkat nasional menjadi motivasi untuk terus mengembangkan aplikasi ini. “Raihan juara ketiga ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi kami, tetapi juga menjadi dorongan untuk terus berinovasi. Kami ingin PanduCerdas bisa memberikan manfaat yang nyata bagi pendidikan inklusif di Indonesia,” kata mereka.
Respon positif dari sekolah luar biasa (SLB) di Indonesia, di mana uji coba telah dilakukan, semakin memperkuat tekad tim PanduCerdas untuk melanjutkan pengembangan aplikasi ini. “Guru-guru di SLB memberikan masukan yang sangat berharga, dan kami melihat bagaimana aplikasi ini dapat benar-benar membantu siswa tunanetra dalam menghadapi ujian,” tambah salah satu anggota tim.
PanduCerdas telah mendapatkan pengakuan nasional dan tanggapan positif dari berbagai sekolah luar biasa (SLB) di Indonesia. PanduCerdas menjadi contoh nyata bagaimana inovasi teknologi dapat membuka akses pendidikan yang lebih inklusif. Dengan prestasi ini, tim PanduCerdas berharap bisa terus berkontribusi dalam menciptakan solusi teknologi yang inklusif dan bermanfaat bagi semua siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Mereka juga berterima kasih atas dukungan dari berbagai pihak yang telah membantu dalam perjalanan mereka. “Ini baru langkah awal, dan kami berkomitmen untuk terus mengembangkan PanduCerdas menjadi alat yang dapat memberdayakan lebih banyak siswa di seluruh Indonesia,” tutup tim PanduCerdas.
