Katacyber.com | Jakarta – Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari telah terbukti melakukan tindak pidana terhadap salah seorang PPLN untuk wilayah Eropa, dan sebagai hasilnya, Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) telah membebaskan Hasyim dari jabatannya sebagai Ketua KPU RI. Putusan ini diumumkan dalam sidang DKPP pada Rabu, 3 Juli 2024.
Hasyim dinyatakan bersalah atas pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP) dalam perkara Nomor 90/PKE-DKPP/V/2024. Situs tersebut mengungkap bahwa Hasyim melakukan tindakan asusila terhadap anggota PPLN perempuan yang bertugas di Eropa.
Proses hukum terhadap Hasyim dimulai setelah Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia (LKBH FHUI) melaporkan dugaan pelanggaran etika yang melibatkan tindakan asusila tersebut ke DKPP pada pertengahan April.
Selama proses persidangan, fakta-fakta mengenai perilaku Hasyim yang merayu korban untuk menjalin hubungan asmara, menggunakan fasilitas dinas untuk kepentingan pribadi, serta memberikan berbagai fasilitas kepada korban termasuk tiket pesawat dan penginapan, terungkap secara rinci. Bahkan, Hasyim membuat surat pernyataan janji menikahi korban pada Januari 2024.
Dalam putusan DKPP Nomor 90-PKE-DKPP/V/2024, disebutkan bahwa Hasyim Asy’ari telah melanggar pedoman perilaku penyelenggara pemilu dengan melakukan tindakan asusila terhadap korban berinisial CAT, anggota Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Den Haag, Belanda.
Tindakan tersebut mencakup pendekatan asmara yang tidak diinginkan oleh korban hingga pemaksaan untuk melakukan hubungan badan. Semua bukti dan kesaksian yang diajukan dalam sidang membuktikan kesalahan Hasyim Asy’ari dalam kasus ini.
Hasyim Asy’ari tidak hadir langsung dalam sidang putusan tersebut dan mengikuti secara daring melalui zoom.
Dengan adanya keputusan ini, Hasyim resmi dicopot dari jabatannya sebagai Ketua KPU RI dan anggota KPU RI sejak putusan yang dibacakan oleh DKPP.
