Katacyber.com | Aceh Tamiang – Banjir merendam sebagian wilayah Aceh Tamiang hingga hari ini, Senin (14/10/2024). Dilansir dari Serambinews.com, Banjir di Aceh Tamiang semakin meluas dan sudah menyebabkan 1.521 jiwa terpaksa mengungsi. Arus pengungsian ini sudah di mulai sejak hari kedua banjir yang melanda Aceh Tamiang, Minggu (13/10/2024).
Berdasarkan data Pusdalops BPBD Aceh Tamiang, banjir sudah menyentuh seluruh atau 12 kecamatan dan menyebabkan 826 kepala keluarga (KK) atau 1.521 jiwa mengungsi.
Ketua HMI Cabang Langsa melalui Ketua Bidang HAM dan Lingkungan Hidup HMI Cabang Langsa, Agung Swadana, angkat bicara dan melontarkan kritik tajam terhadap permasalahan banjir tersebut. Ia berpendapat bahwa persoalan banjir di Aceh Tamiang adalah persoalan klasik yang terus terulang di setiap musim hujan.
“Curah hujan tinggi bersamaan dengan laut pasang mati selalu dijadikan ‘kambing hitam’ sumber masalah banjir. Namun sangat disayangkan, sepertinya pemerintah tak pernah belajar dari pengalaman. Bencana banjir seolah-olah hanya selalu dijadikan kisah klasik soal penangan bencana saat bencana banjir kerap terjadi.” Ujar Agung kepada media ini. Senin (14/10/2024).
Dia juga menambahkan, bahwa rutinitas banjir tahunan di Aceh Tamiang merupakan persoalan besar yang tak pernah usai.
“Belum ada terobosan ataupun langkah-langkah konkret dari pemerintah Aceh Tamiang maupun Pemerintah Aceh terkait soal mitigasi kebencanaan terhadap bencana banjir ini. Kita tau bahwa persoalan banjir ini bukan semata-mata hanya soal musim hujan, atau air kiriman dari daerah lain. Melainkan masalah perusakan lingkungan dan alih fungsi kawasan hutan sehingga berefek dan menyebabkan banjir di Aceh Tamiang.” Lanjutnya.
“Kami berharap Pemerintah Aceh Tamiang maupun Pemerintah Aceh, memberikan langkah-langkah solutif dan konkret soal mitigasi, agar banjir ini tidak menjadi persoalan kisah klasik yang terus-menerus terjadi setiap tahunnya. Karna ini berbicara tentang hajad kehidupan banyak orang dan masyarakatlah yang selalu terdampak kerugian baik secara materil, ekonomi maupun sosial,” tutupnya.
Leave a Review