Oleh Alwan Samri, Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Serambi Mekkah
Hari Buruh selalu diperingati bertepatan pada 1 Mei setiap tahun menjadi momentum penting bagi gerakan buruh di Indonesia. Tentu hari ini yang menjadi tuntutan dan aspirasi para pekerja adalah terkait perbaikan kesejahteraan dan perlindungan hak-hak mereka. Tidak dapat dipungkiri, kondisi sebagian besar buruh di Indonesia masih memprihatinkan. Upah minimum yang ditetapkan pemerintah masih belum mencukupi kebutuhan hidup layak.
Jaminan sosial dan kesehatan juga belum memadai. Selain itu, praktik kontrak kerja tidak tetap masih banyak terjadi, membuat posisi buruh rentan dan tidak memiliki kepastian. tentu yang kita harapkan adalah Pemerintah perlu segera merespons tuntutan dan aspirasi para buruh dengan sungguh-sungguh. Kenaikan upah minimum harus disesuaikan dengan laju inflasi dan kebutuhan hidup layak. Jaminan sosial dan kesehatan juga harus diperluas cakupannya agar seluruh pekerja terlindungi.
Berangkat dari sejarah, para pekerja di negeri ini pernah dijadikan surga bagi praktik imperialisme, kapitalisme, maka hari ini konsep itu kita ubah menjadi sebaliknya yaitu surga bagi kaum buruh. Seperti yang dikatakan oleh Tan Malaka didalam buku biografinya bahwa kaum buruh pada masa imperialisme Belanda “dijadikan oleh pihak imperialis sebagai ladang para kelompok imperialis itu menjadi kelompok paling kaya, paling sombong dan paling angkuh.”
Di sisi lain banyak warga pribumi hanya menjadi kelompok kuli miskin, yang dirinya dihisap, dihina dan di tindas oleh pihak imperialis”. Begitulah nasib kaum buru di era Indonesia sebelum merdeka. Sejarah mencatat perjuangan kaum buruh. Indonesia Sebagai negara yang demokratis tentu pemerintah harus memperhatikan keberadaan buruh dengan baik, serta memberikan kebebasan dan keadilan terhadap para pekerja ini sudah menjadi tanggung jawab negara.
Selain itu, Buruh harus diberikan status yang jelas dan perlindungan yang memadai. Hal ini penting untuk menciptakan hubungan pemerintah dan para buruh yang harmonis serta meningkatkan pera pekerja yang produktif. Pemerintah juga harus mendorong perusahaan untuk menerapkan praktik bisnis yang bertanggung jawab secara adil.
Kesejahteraan buruh harus menjadi prioritas, bukan hanya mengejar keuntungan semata. Hari Buruh tahun ini harus menjadi momentum bagi pemerintah untuk menunjukkan komitmennya dalam memperbaiki nasib kaum buruh. Upaya perbaikan kesejahteraan pekerja akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Leave a Review