Seorang pemancing di Bangka Selatan mengalami luka-luka yang cukup parah. Penyebabnya, ada buaya yang tiba-tiba menyerang hingga memutuskan tangan nya.
Pemancing berusia 33 tahun bernama Arjo itu diketahui pergi memancing di kawasan desa delas bersama dengan 2 anaknya.
Akibat pemancing lengah sempat bergelut dengan buaya dan berhasil selamat dengan keadaan tangan putus. Kejadian mengerikan ini berawal saat Arjo dan kedua anaknya, masing-masing berusia 9 dan 13 tahun, memeriksa jaring ikan menggunakan perahu di Sungai Nyire, Arjo turun ke sungai.Kedua anaknya menunggu di perahu, Saat turun ke sungai hendak memeriksa dan hendak mengangkat jaring, Arjo diterkam buaya. Ia terlepas dari gigitan setelah sempat ditarik dan digulung buaya di dalam air.
Kedua anaknya yang menyaksikan peristiwa mengerikan ini kemudian bergegas menarik Arjo dan menyelamatkannya. Kronologi kejadian tangan Arjo, warga Delas, Basel putus diterkam buaya ini diungkap Penjabat (PJ) Kepala Desa Delas, Tanjaya.
Dia mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Kala itu korban bersama dua orang anaknya sedang pergi untuk mengangkat jaring yang telah dipasang di Sungai Nyire usai salat Jumat.
Ketiganya menuju ke lokasi tempat memasang jaring menggunakan satu unit perahu. Setelah tiba di lokasi mereka memasang jaring korban langsung berinisiatif untuk turun ke sungai. Awalnya korban merasa biasa-biasa saja, karena tempat tersebut memang kerap dipasang jaring oleh Arjo.
Namun tak berselang lama setelah mengangkat ikan dari jaring korban langsung diterkam buaya dari sebelah kanannya. “Betul, ada memang warga kami diterkam buaya di Sungai Nyire. Setelah datang di lokasi di Sungai Nyire dan mengangkat jaring korban langsung disambar buaya,” Ungkapnya.
Tanjaya memaparkan, saat korban disambar buaya kedua anak Arjo menyaksikan dengan jelas. Kedua anak itu melihat dengan dua pasang bola matanya bagaimana perjuangan ayahnya lepas dari gigitan buaya.
Pasalnya begitu disambar buaya langsung mengarah ke lengan tangan Arjo. Pada saat itu pula buaya langsung menenggelamkan dan menggulung Arjo ke dalam sungai.
Kedua anak korban juga sempat berteriak histeris menyaksikan peristiwa itu. Namun karena lokasi yang jauh dari permukiman tak ada satu pun warga yang mendengar mereka.
Selang beberapa detik kemudian Arjo berhasil menyelamatkan diri dari terkaman buaya. Dengan kondisi lengan tangan kanan yang putus dan beberapa luka robek di sekujur tubuhnya. Mendapati ayahnya yang berhasil menyelamatkan diri, kedua anaknya langsung membantu Arjo untuk naik ke atas perahu.
Saat mendayung perahu darah segar mengalir deras dari lengan tangan Arjo. Kedua anaknya lantas langsung buru-buru menyandarkan perahu ke tepian karena takut buaya masih mengejar mereka.
“Langsung putus tangannya. Kemudian korban menyelamatkan diri dengan menaiki perahu. Korban dan anaknya langsung jalan kaki kurang lebih sejauh dua kilometer,” papar Tanjaya.
Ketiganya kemudian ditemukan oleh warga Delas yang saat itu tengah beraktivitas. Kemudian warga langsung membawa korban ke rumahnya untuk mendapatkan pertolongan pertama. Setelah itu Arjo langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abu Hanifah, Bangka Tengah menggunakan mobil tetangganya.
Korban langsung mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit karena luka yang cukup serius. Sekitar satu hingga dua jam ke depan korban akan segera dirujuk ke Rumah Sakit yang ada di Pangkalpinang.
Tak hanya itu warga sekitar juga saat ini masih berupaya untuk mencari lengan tangan korban yang putus. “Rencananya sekitar satu jam lagi akan dirujuk ke Rumah Sakit di Pangkalpinang. Sampai saat ini tangan korban yang putus belum ditemukan,” ucapnya.
Atas peristiwa tersebut Tanjaya menghimbau masyarakatnya untuk berhati-hati ketika pergi ke sungai. Terutama bagi mereka yang berprofesi sebagai nelayan sungai. Karena korban yang menjadi serangan buaya tersebut adalah seorang nelayan sungai.
Dirinya juga tak menampik bahwa Sungai Nyire yang berbatasan dengan Desa Delas dan Pergam menjadi lokasi favorit buaya karena banyaknya ikan di sana. “Korban memang profesinya sebagai nelayan sungai mencari ikan. Kalau tidak ke sungai ya bekerja upah. Mungkin karena banyak ikan jadi buaya ada di situ untuk memakan ikan di jaringnya,” pungkas Tanjaya
Leave a Review