Karya : Danu Abian Latif
Matahari menyinari Padang pasir itu
Apakah ia penasaran dengan gelapnya lembah
Yang tersembunyi dibalik terjalnya dinding batu
Apakah gelap itu enggan menampakan dirinya kepada mentari
Seperti mataku menatap dalamnya mata jendela itu Entah berapa lama aku menatap aku tak juga melihat jatinya
Mataku mata jendela itu diringin air hujan ditepi atap itu
Dalam meratapi semakin dalam hingga ditelan sunyi
Aku hidupkan sebatang rokok sudah cukup membuatku setengah mati
Setengah lagi aku mati ditelan olehmu
Asumsi tak dapat menggapai hiasan pintu jendela
Mataku menatap jendela menggapai isi ditelan asumsi
Apakah jendela itu yang akan menutup
Atau aku yang akan berpaling, asing dan hilang ditelang angin
Deras hujan mungkin menghantam atapnya, jendela tertutup dengan segala isinya
Mataku menutup mengikuti angin yang bertiup
Mataku menatap jendela
Jendela dihadapan mataku
Matakuuuu
Matakuuu
Mataa aaaaaaaaa ah sial
Aku terlalu percaya dengan apa yang dilihat oleh mataku
Jendela tertutup dikantung mata yang berkantub
Semua sudah termaktub
Sekian semua usai dan akan aku tutup
(Kuala lumpur, 18 Januari 2024)
Leave a Review