Oleh : Danu Abian Latif
Founder Sekolah Kita Menulis (SKM) Cabang Langsa
Belum lama pencoblosan pemilihan umum (pemilu) terlah terlaksanakan, sembari menunggu calon presiden manakah yang ditetapkan akan naik tahta, ternyata harga beras terlebih dulu naik harganya, fenomena ini sungguh menjadi hal yang tidak mengenakkan ditengah-tengah masyarakat.
Pasalnya di tengah-tengah pemilu yang katanya pesta rakyat, justru malah membuat rakyat menjerit dengan melonjaknya harga beras yang tidak masuk akal, hal ini membuat masyarakat bahkan tidak mampu lagi untuk membeli beras di pasaran, karena tingginya harga beras yang cukup gila.
Bahasa elitnya kini beras mengalami inflasi yang cukup signifikan, data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022 pada Survey Biaya Hidup (SBH) bobot beras adalah 3,43% sehingga inflasi pangan bergejolak (volatile food) relatif tinggi menembus 7,22%, data ini cukup mengejutkan kita semua.
Harga beras dipasaran menurut pantauan Bank Indonesia bisa tembus Rp 12.947 per kilo gram (kg) bahkan harga beras bisa lebih tinggi lagi di daerah-daerah tertentu seperti di Kalimantan Tengah Rp 18.800 per kilo gram (kg), harga beras cukup bervariasi tergantung daerah-daerahnya, tapi lonjakan harga yang tinggi ini membuat masyarakat cukup resah.
Mengingat sebentar lagi bulan Ramadhan tiba, apakah mereka akan berpuasa sebelum bulan puasa tiba, mengingat beras adalah bahan pokok utama masyarakat Indonesia, kenaikan harga beras ini merupakan permasalahan serius yang harus segera diselesaikan oleh pemerintah pusat.
Lalu pesan untuk pemerintah dalam menyikapi permasalahan kenaikan beras ini harus memberikan solusi yang konkrit, jangan sekedar membagikan bantuan pada kelompok tertentu disuatu daerah saja, lalu berpidato ini merupakan solusi untuk kenaikan harga beras yang melambung tinggi.
Kemudian berapologi bahwa kenaikan beras terjadi bukan di Indonesia saja melainkan di seluruh dunia juga mengalami hal yang sama, menyalahkan El Nino merupakan dalang dibalik gagalnya panen para petani sehingga ketersediaan padi menjadi terbatas pasokannya.
Pemerintah dipilih untuk mencari win solusi dari suatu permasalahan, lalu menerapkan sebuah rencana dalam mengatasi sebuah masalah bukan hanya melakukan upaya simbolik saja disuatu daerah dan menjelaskan dengan kata-kata, hal itu tidak dapat mengisi perut kosong masyarakat didaerah lain yang tidak mampu untuk membeli beras.
Miris rasanya dibalik pemilihan umum yang menghabiskan anggaran begitu fantastis, mengatakan bahwa pemilu merupakan pesta rakyat justru rakyat harus menjerit dengan harga beras yang tinggi dan di ikuti dengan barang-barang sembako lainya, perut masyarakat tidak bisa diisi dengan janji-janji saja.
Mau sampai kapan penderitaan rakyat ini usai, Indonesia sudah 78 tahun merdeka tapi rakyatnya selalu dalam keadaan seperti terjajah, mau mendapatkan sesuap nasi saja susahminta ampun, belum lagi akibat pemilu rakyat menjadi terpecah belah ribut mendukung Paslon dukungannya masing-masing dalam keadaan perut kosong.
Calon yang didukung bisa makan bersama dengan nikmatnya, kami masyarakat Indonesia hanya mau sila ke-5 Pancasila benar-benar kami rasakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, kami meminta keadilan berikan semua hak kami masyarakat Indonesia dapat hidup dengan layak di bumi ibu Pertiwi ini.
Baik pimpinan pemerintahan pusat dan daerah cobalah untuk mencari solusi dalam menyelesaikan permasalahan harga beras yang naik ini, pikirkan kami rakyat yang termarjinalkan, mungkin kalian enak gaji bulanan sudah terjamin sehingga lauk pauk makanan selalu ada, bagaimana kami rakyat miskin kota ini yang kerja hari ini buat makan hari ini itupun kalau ada.
Coba berikan solusi kongkrit dalam mengatasi harga beras ini sebelum kami mati dalam keadaan kelaparan, bukankah kalian dipilih untuk menjadi perpanjangan tangan kami masyarakat dan manifestasi keinginan kami dalam mempermudah hidup kami, dengan mengurangi rasa hormat kepada pemerintah kami sebagai rakyat hanya meminta turunkan harga beras supaya kami bisa makan dan tetap bisa hidup.
Semoga harga beras di Indonesia kembali normal, kami sangat merindukan sosok pemimpin yang jujur lagi berani dalam menyelesaikan permasalah rakyat Indonesia, harapan kami masyarakat memasuki bulan Ramadhan nanti harga beras sudah kembali normal.
Leave a Review