Oleh : Bella Januarfi, Siti Nur Annisa, Eggar Yudina Saputra;
Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung
Tentunya dinamika perkembangan zaman saat ini tidak dapat lagi menghindari pentingnya teknologi dalam seluk beluk kehidupan manusia. Diera disrupsi atau pesatnya perkembangan teknologi saat ini menentukan dua pilihan. Apakah revolusi teknologi akan dapat kita manfaatkan sebaik mungkin sehingga mempermudah berbagai akses untuk memenuhi kebutuhan dalam berbagai aspek, baik itu segi sosial, ekonomi, pendidikan, politik, dan sebagainya. Ataukah malah sebaliknya, teknologi justru mempengaruhi kehidupan manusia dalam berbagai aspek.
Ini menjadi dilema bagi generasi-generasi muda yang akan menghadapi bonus demografi dalam mewujudkan Indonesia Emas Tahun 2045 mendatang. Sektor pendidikan menjadi bagian terpenting yang menjadi pusat perhatian dalam melawan disrupsi teknologi. Terutama kalangan siswa sekolah dasar yang merupakan regenerasi yang akan menjadi tombak bonus demografi menuju cita-cita emas bangsa Indonesia.
Problematikanya adalah apakah teknologi akan mampu dikuasai oleh kalangan siswa/sederajat ? Ataukah justru, teknologi yang akan menguasai intelektualitas dan menjajah pemikiran anak muda dimasa depan ?. Hari ini yang menjadi pusat perhatian bagi seluruh tenaga pendidik adalah kondisi minat belajar siswa yang dihadapkan dengan teknologi yang dimanfaatkan tanpa pengawasan dan bimbingan bagi mereka.
Dalam menyikapi dan mengamati perkembangan teknologi dan dampaknya terhadap dunia pendidikan. Hal ini mendasar pada sebuah pernyataan yang disampaikan oleh seorang tokoh penulis karya revolusi pendidikan dan teknologi Alvin Toffler yang menyatakan bahwa “kekuatan terbesar bangsa hari ini adalah pendidikan dan teknologi.
Barang siapa yang tidak menguasai pendidikan dan teknologi maka posisinya akan terhempas dengan kompetisi dalam gelombang globalisasi.” Hal ini memiliki relevansi terhadap kondisi zaman saat ini. Karena sebagaimana yang kita lihat saat ini, bahwa kondisi bangsa dan negara ini secara tidak langsung menerima masuknya teknologi sebagai sarana dan prasarana yang efisien.
Pendidikan dan teknologi saat ini adalah dua keilmuan yang merupakan simbiosis mutualisme bagi yang mendalaminya secara mendasar. Dalam artian bahwasannya pendidikan memberikan upaya dalam mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dan satu sisi teknologi dapat memberikan perkembangan pesat dalam ilmu pengetahuan dan memberikan efektifitas serta efisiensi dalam proses pendidikan.
Mengamati perkembangan dunia pendidikan dan teknologi saat ini dengan mensiasati bahwa pendidikan dan teknologi adalah kekuatan bangsa hari ini, maka kita harus memandang bahwa pendidikan haruslah menjadi titik awal bagaimana menghadapi disrupsi teknologi saat ini.
Dalam dunia pendidikan saat ini, hindari perspektif kita bahwa teknologi akan merusak sistem pendidikan di Indonesia. Karena pandangan yang sedemikian rupa akan membuat generasi yang akan datang tidak mampu menguasai teknologi sebab tidak memahaminya secara mendalam.
Memang ketika kita lihat hari ini bahwa banyak calon regenerasi bangsa ini khususnya siswa yang terlihat cenderung terikuti dengan arus teknologi yang terus berkembang. Namun yang harus dilakukan untuk memperbaiki hal ini bukan menanamkan sebuah paradigma kepada mereka untuk menjauhi pemanfaatan teknologi. Akan tetapi yang menjadi faktor terpenting adalah bagaimana dalam dunia pendidikan saat ini memberikan pengawasan dan bimbingan terhadap siswa dalam memanfaatkan teknologi.
Konteks pemanfaatan teknologi dalam hal ini adalah untuk mengakses hal-hal yang memiliki dampak positif dan bermanfaat. Langkah kongkretnya ialah seperti adanya bimbingan pembelajaran pada sekolah dasar terkait penggunaan teknologi seperti pengajaran penggunaan komputer untuk mengakses materi-materi pembelajaran secara konsisten. Ini adalah sebuah upaya bagaimana mengolah pendidikan sebagai wadah untuk meluaskan pola pikir siswa untuk memanfaatkan teknologi.
Kemudian dalam beberapa problematika mungkin tidak dapat kita hindari bahwa seringkali siswa memanfaatkan teknologi diluar jam sekolah. Hal ini seringkali terjadi karena faktor kurangnya pengawasan dan bimbingan orang tua dilingkungan keluarganya.
Kita lihat hari ini banyaknya siswa sekolah dasar yang sudah memanfaatkan teknologi berupa handphone tanpa adanya pengawasan dan bimbingan orang tuanya. Hal ini menunjukkan bahwa selain pendidikan yang harus mengontrol pemanfaatan teknologi dikalangan siswa, maka orang tua atau keluarga dari anak-anak dikalangan sekolah dasar hari ini juga harus mengontrol dan memberikan bimbingan kepada anaknya dalam memanfaatkan teknologi.
Langkahnya adalah berikan anak tersebut waktu memanfaatkan teknologi khususnya handhpone (HP) untuk belajar dalam mencari materi pembelajaran atau tugasnya. Berikan cara bagaimana mengakses buku ataupun bacaan-bacaan yang standard dengan pemahaman mereka dan sebagainya.
Ini justru akan lebih tepat ketika dalam memanfaatkan teknologi, seorang siswa mendapatkan pengawasan dan bimbingan di lingkungan keluarga dan lingkungan pendidikan. Langkah positif semacam ini perlu ditanamkan agar terlatih dalam diri seorang siswa dalam memanfaatkan teknologi untuk hal-hal positif.
Karena kondisi realitas yang kita lihat saat ini bahwa banyak regenerasi kita yang terjajah pikirannya oleh arus teknologi. Maka yang selalu kita harapkan dari pentingnya dunia pendidikan adalah suatu saat regenerasi kita mampu memanfaatkan arus perkembangan teknologi.
Dari berbagai argumentasi penulis dalam mengamati dunia pendidikan dan perkembangan teknologi saat ini, maka dapat penulis tarik sebuah kesimpulan dari berbagai perspektif yang telah diuraikan bahwa dunia pendidikan dan teknologi adalah dua wadah yang saling mendukung.
Maka kita sebagai regenerasi bangsa ini, harus memandang lebih jauh bagaimana upaya kita untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dalam menghadapi arus globalisasi dan juga memikirkan upaya dan langkah kita untuk dapat memanfaatkan teknologi yang berkembang pesat saat ini dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang lebih maju.
Dalam dunia pendidikan khususnya dikalangan siswa sekolah dasar, maka upaya pengawasan dan bimbingan harus selalu dilakukan terhadap mereka yang saat ini belum mampu memanfaatkan teknologi secara maksimal. Tujuan dari adanya pengawasan (controling) dan bimbingan dari pihak keluarga dan tenaga pendidik adalah untuk meminimalisir dampak negatif yang akan berpengaruh pada regenerasi kita saat ini.
Perspektif yang penulis bangun adalah regenerasi kita suatu saat jangan menjadi generasi yang anti terhadap perkembangan teknologi, akan tetapi harus mampu memanfaatkan teknologi dalam mencapai suatu tujuan. Karena ketika teknologi tidak kita pahami dan pelajari secara mendalam, maka kita akan terhempas dengan berbagai persaingan globalisasi suatu saat nanti.
Leave a Review