Katacyber.com | Kutacane – Momentum peringatan hari lingkungan hidup sedunia yang digelar pada setiap 5 Juni dikemas oleh sejumlah komunitas anak muda di Aceh Tenggara dalam bentuk program peduli lingkungan. Sub program tersebut di antaranya adalah edukasi peduli lingkungan di tingkat sekolah, membersihkan sampah di bantaran sungai hingga penanaman pohon di wilayah rawan banjir (10/06/2024).
Situasi dan kondisi dibeberapa bantaran sungai di Aceh Tenggara saat ini nyaris mengalami abrasi yang dapat merusak fasilitas umum ataupun dapat mengganggu aktivitas masyarakat setempat. Hal ini dapat dilihat dari beberapa lokasi rumah penduduk sepanjang Kawasan sungai yang mengalami kepadatan penduduk.

Berdasarkan pantauan tim media, penyelenggara serangkaian kegiatan tersebut berupaya untuk meningkatkan kesadaran global tentang perlindungan maupun pelestarian lingkungan dan sumber daya alam, sehingga anak muda Aceh Tenggara dari beberapa komunitas dan organisasi kemahasiswaan di Aceh Tenggara berinisiasi melaksanakan aksi peduli lingkungan sebagai upaya edukasi dan aksi langsung peduli lingkungan.
Salah satu rewalan kegiatan tersebut, Muhammad Syaidul Qiram sekaligus sebagai Ketua BEM STKIP Usman Safri mengatakan kegiatan tersebut dilaksanakan penuh dengan rasa senang dan kepedulian dalam menjaga lingkungan di Aceh Tenggara. Menurutnya, upaya kegiatan tersebut dapat meningkatkan upaya kesadaran menjaga lingkungan di setiap elemen masyarakat di Aceh Tengggara.
“Saya dan kawan-kawan lintas komunitas dan organisasi di Aceh Tenggara sangat senang mengikuti kegiatan seperti ini karena meningkatkan kesadaran kawan-kawan dalam menjaga lingkungan sekitar, apalagi kami adalah anak Aceh Tenggara asli. Harapan saya, kesadaran kami anak Aceh Tenggara terhadap masalah sampah lebih baik lagi. Kemudian kami juga mendorong dinas lingkungan Aceh Tenggara lebih giat mensosialisasikan dan memfasilitasi tempat sampah serta mobilisasi truk sampah dikarenakan keluhan dari masyarakat bahwa mereka tidak tahu mau buang kemana lagi sampahnya.” kata mahasiwa yang akrab disapa Bopop tersebut.
Kegiatan yang dimulai pada 5 Juni 2024 dengan diawali dengan mengunggah twibbon yang bertuliskan slogan “saya anak Aceh Tenggara siap peduli lingkungan”. Selanjutnya melaksanakan edukasi penyadartahuan ke beberapa sekolah, seperti SMK Swasta Ulang Kisat, SMA N 3 Aceh Tenggara dan SMP IT Madani. Kemudian dilanjutkan dengan aksi membersihkan sampah di kawasan Sungai Lawe Bulan dan penanaman tanaman akar kuat di salah satu desa di Aceh Tenggara.
Koordinator kegiatan, Muhammad Fauzan dalam keterangan persnya menyampaikan bahwa kegiatan relawan yang terdiri dari pegiat komunitas se-Aceh Tenggara merupakan wujud masih adanya kepedulian dan kesadaran bersama untuk menjaga lingkungan di Aceh Tenggara.
“Program kegiatan ini merumakan kegiatan kolektif dan diinisiasikan oleh semua kawan-kawan pegiat komunitas di Aceh Tenggara. Melalui kegiatan ini secara tidak langsung kita ingin menampakkan kepada dunia, kepada pemangku kebijakan di Aceh Tenggara, kita anak muda se-Aceh Tenggara masih peduli dan sadar agar Aceh Tenggara bebas dari praktik buang sampah sembarangan, merusak alam dan lain sebagainya.” pungkas Fauzan.
Kami Sahabat Leuser (KSL) yang juga salah satu komunitas yang tergabung dalam kegiatan tersebut menyampaikan bahwa melalui aksi tersebut senantiasa mampu memberikan dampak positif untuk upaya penguatan kepedulian lingkungan di Aceh Tenggara.
“Dari KSL berharap kegiatan-kegiatan seperti ini terus dapat dilaksanakan secara terus-menerus oleh kawan-kawan muda di Aceh Tenggara, sehingga membuat dampak positif bagi lingkungan sekitarnya, karena jika lingkungan tidak terjaga maka orang pertama yang merasakan dampak negatif adalah kawan-kawan di Aceh Tenggara sendiri.” tutur ketua KSLYoza.
Sementara itu, kepala sekolah SMK Swasta Ulang Kisat dalam hal ini diwakilkan oleh Pengurus Harian Rahmita Putrani Pagan,SE berpandangan bahwa keterlibatan sekolah dalam kegiatan tersebut merupakan kolaborasi yang strategis bagi dunia Pendidikan, terutama dalam hal upaya peningkatan kepedulian pelajar terhadap pelestarian lingkungan di Aceh Tenggara.
“Kita senang dilabatkan dalam menyukseskan kegiatan peduli lingkungan ini, karena bukan saja mendorong kegiatan edukasi kita sebagai guru, tetapi juga turut bersama pelajar serta pegiat lainnya dalam memberikan praktik keteladanan menjaga lingkungan secara nyata. Sehingga kegiatan ini juga menyampaikan pesan bahwa belajar menjaga lingkungan bukan sebatas teori di dalam kelas”. Kata Ramita (10/06).
Melalui media ini, penyelenggara menitip pesan kepada pemerintah dan dinas terkait di Aceh Tenggara untuk terus meningkatkan program dan keberpihakan anggaran serta kebijakan dalam upaya menjaga pelestarian lingkungan di Aceh Tenggara, terutama dari sisi manajemen sampah di beberapa titik aktif aktivitas masyarakat di Aceh Tenggara.
Leave a Review