IPB University Resmi Buka Sekolah Pemerintahan Desa Sofyan: SPD Dirancang Sesuai Kebutuhan di Lapangan

Foto: (IST) Dr. Sofyan Sjaf, M.Si (Dekan FEMA IPB University)

Katacyber.com | Bogor – Dr. Sofyan Sjaf, Dekan Fakultas Ekologi Manusia IPB sekaligus penggagas Sekolah Pemerintahan Desa (SPD), menyampaikan bahwa SPD diinisiasi dari diskusi-diskusi yang intensif bersama desa-desa. Menurutnya, SPD dirancang dengan prinsip memberikan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan nyata di lapangan.

“SPD adalah respon langsung dari kebutuhan desa untuk mendapatkan ilmu yang relevan dan aplikatif, bukan hanya teori tetapi juga praktek yang bisa langsung diterapkan di desa,” jelas Dr. Sofyan.

Dalam sambutannya, Dr. Sofyan juga memaparkan bahwa sejak SPD pertama kali digelar, sebanyak 220 desa dan 660 aparat desa telah berpartisipasi dalam program ini. Untuk tahun ini, SPD diikuti oleh 195 peserta yang berasal dari 65 desa di Kabupaten Bogor.

“Kami sangat bangga dengan antusiasme peserta yang terus meningkat setiap tahunnya. Ini menunjukkan bahwa desa-desa semakin sadar akan pentingnya peningkatan kapasitas aparaturnya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Dr. Sofyan menekankan pentingnya komitmen peserta dalam mengikuti program ini. Ia berharap para peserta dapat menyerap ilmu dan keterampilan yang diberikan dengan serius agar dapat diimplementasikan di desa masing-masing.

“Ini bukan sekadar pelatihan biasa; ini adalah investasi pengetahuan untuk masa depan desa. Kami ingin memastikan ilmu yang diperoleh bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tambah Dr. Sofyan.

Dr. Sofyan juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat desa dalam menyukseskan program ini.

“SPD adalah bukti bahwa perguruan tinggi dapat berperan langsung dalam pembangunan desa melalui pendidikan dan pemberdayaan aparat desa,” tuturnya. Menurutnya, keberhasilan SPD sangat bergantung pada sinergi antara seluruh pihak yang terlibat.

Program SPD ini, lanjut Dr. Sofyan, disusun dengan metode pembelajaran yang interaktif dan berbasis studi kasus yang dihadapi oleh desa. Para peserta tidak hanya diajarkan teori, tetapi juga dibekali dengan kemampuan praktis yang relevan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi di desa masing-masing.

“Kami menggunakan pendekatan yang langsung menyentuh persoalan desa, sehingga ilmu yang diberikan benar-benar dapat diterapkan,”_ tegasnya.

Dr. Sofyan berharap bahwa SPD dapat terus menjadi wadah bagi perangkat desa untuk belajar dan berkembang. Ia mengajak seluruh peserta untuk tidak hanya berhenti belajar di ruang kelas, tetapi juga menjadi agen perubahan di desanya.

“Kami ingin menciptakan aparat desa yang cerdas, inovatif, dan siap menghadapi tantangan pembangunan desa di masa depan,” ujarnya dengan penuh semangat.

Menutup sambutannya, Dr. Sofyan mengingatkan bahwa SPD bukan hanya tentang mengajar, tetapi juga tentang membangun jaringan dan kolaborasi yang kuat antar desa.

“Kami berharap SPD dapat menjadi platform bagi para peserta untuk saling berbagi pengalaman dan solusi, sehingga kita bisa bersama-sama membangun Kabupaten Bogor yang lebih presisi dan termaju,” tutupnya.

Opening ceremony yang berlangsung di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, (Selasa, 3/9/2024) ini dihadiri sejumlah tokoh penting, seperti Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bogor yang mewakili Pj. Bupati, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bogor, serta Kepala Desa beserta perangkat desa sebagai peserta SPD 2024. Acara ini juga dihadiri oleh civitas akademika IPB University. SPD tahun ini mengangkat tema “Aparat Cerdas, Desa Presisi, Kabupaten Bogor Termaju.”

KataCyber adalah media siber yang menyediakan informasi terpercaya, aktual, dan akurat. Dikelola dengan baik demi tercapainya nilai-nilai jurnalistik murni. Ikuti Sosial Media Kami untuk berinteraksi