“Rizal Ramli” Lainnya akan Selalu Ada di Indonesia

Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli (kanan) menerima lukisan dari pelukis Yayak Yatmaka (kedua kanan) dan disaksikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kiri). Foto (ANTARA FOTO/ZABUR KARURU)

 

Prof. Dr. Rizal Ramli, M.A tidak seperti biasanya. Suaranya lantang. Ucapannya bergetar di daun telinga para perampok anggaran publik di negeri ini. “Cukong” dengan suara khasnya Rizal Ramli, menjadikan ia identik dengan apa yang disebut dengan keras dalam memberikan kritik terhadap jalannya pemerintah.

Kini, Rizal Ramli telah dia, ia diberikan penghormatan terakhir oleh para sahabat dan warga bangsa ini. Ia terlebih dahulu meninggalkan negara yang bebannya semakin menumpuk. Namun demikian, rekam jajak serta nalar kritisnya selalu abadi bagi generasi bangsa ini. Sederet rekam jejaknya yang sempat terdokumentasikan di berbagai media (termasuk buku/koran) secara tidak lanjut akan menjadi pemiju juang bagi generasi muda Indonesia menyongsong generasi emas 2045.

Karakter Rizal Ramli yang selalu terbuka juga logis membuat dirinya kerap berseberangan dengan para sahabanya saat ia menjadi Menko Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri (Ekuin) di masa Kabinet Persatuan Nasional masa kepemimpinan Presiden KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Kedekatannya dengan Gus Dur menjadikan Rizal Ramli juga disebut-sebut sebagai Gus Dur-ian yang terus berkomitmen meyuarakan nilai-nilai kemanusiaan secara universal.

Rizal Ramli juga dikenal sebagai pemikir kebangsaan, ekonom sekaligus inspirator banyak aktivis di Indonesia. Komunikasi politik dan propaganda secara sehat yang sering dilontarkannya terhadap para elite pemeritah, termasuk kepada Presiden Joko Widodo, meskipun Rizal Ramli pernah menjadi Menko Kemaritiman dan Sumber Daya di tahun 2015 (masa jabatannya tergolong singkat).

Dari serangkaian dinamika politik yang diarungi Rizal Ramli dapat ditarik nilai inspirasi bahwa sekeras-kerasnya Rizal Ramli, namun ia tidak pernah memiliki musuh. Kehidupan Rizal Ramli memberi pembelajaran baik kepada anak negeri ini untuk dapat cerah dan dewasa dalam berpolitik. Kawan dan lawan memang tidak abadi dalam politik, namun kepentingan politiklah terkadang membuat kawan dapat jadi lawan, dan lawan dapat jadi kawan.  Lawan tampak seperti berseberangan  di dalam arena main, tetapi di luar panggung main keharmonisan tetap jadi andalan . Selamat Jalan Prof. Dr. Rizal Ramli, M.A. gagasan dan misi keindonesianmu akan terus ada yang melanjutkan. Untuk itu, “Rizal Ramli Rizal Ramli” lainnya akan selalu ada [zf]

KataCyber adalah media siber yang menyediakan informasi terpercaya, aktual, dan akurat. Dikelola dengan baik demi tercapainya nilai-nilai jurnalistik murni. Ikuti Sosial Media Kami untuk berinteraksi