Pencitraan Bupati Sumenep dan Prestasi Semu

Oleh : Hasyim Kh. (Mahasiswa Hukum & Kader HMI Cabang Sumenep)

Menarik bila membahas persoalan citra (image), karena citra selalu berhungan dengan publik. Tolak ukurnya sebarapa pengaruh kepercayaan publik terhadap effect dari citra yang dibangun tanpa mempertimbangkan apakah manfaat kegunaannya. Pencitraan sendiri ingin menggambarkan bahwa ada nilai positif yang sudah dilakukan, dan pencitraan juga korelasi dengan kehidupan politik (political imaging), karena ada unsur kepentingan yang terselubung dalam citra yang dibangun.

Sesuai dengan kesimpulan yang disampaikan oleh Goenawan Mohammad, kehidupan politik telah berubah menjadi lapak dan gerai, kios dan show-room. Menempatkan pendapat umum jadi ukuran terpenting ketimbang kebenaran. Penampilan yang atraktif lebih efektif ketimbang prestasi dan gagasan sosial yang menggugah. (Majalah Tempo, 27 juli 2008)

Sangat tergugah bila melihat Pencitraan bupati sumenep tidak lain hanya menampakan kemasan dibanding subtansi didalamnya, maksudnya dalam hal ini keadaan masyarakatnya tidak sesuai dengan fakta sosial. Pemegang ligitimasi tertinggi di sumenep selalu membagun citra baik hanya untuk keperluan dirinya berambisi naik ke jenjang lebih tinggi di provinsi, ambisius itu akhirnya di freming dapat prestasi di Hari Pangan Sedunia Provinsi Jawa Timur 2023, salah satunya prestasi terhadap pemerintah sumenep ketegori bidang pemanfatan lahan marginal. Prestasi itu semu bagaikan harapan palsu diberikan pada masyarakat Sumenep karena tidak sesuai realita.

Dalam konstek pangan jika ditelusuri ke bawah ada banyak petani masih menjerit tentang pupuk yang tidak kunjung terpenuhi mulai dari tahun 2023 sampai awal tahun 2024 sekarang. Pada tahun 2023 ada problem penyelundupan pupuk yang digagalkan oleh Polres sumenep. Dari kejadian tersebut belum ada sikap secara tegas dari Bupati sumenep untuk membuat kebijakan yang menguntungkan rakyat (petani).

Padahal jika dilihat dari Visi (Sumenep unggul, mandiri dan sejahtera), dan Misi (1. Membangun sumber daya manusia, berdaya saing dibidang pendidikan, kesehatan dan ketenaga kerjaan. 2.Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penguatan ekonomi berbasis kawasan dari hulu kehilir. 3.Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang transparan, inovatif, dan responsif dalam melayani masyarakat. 4. Melaksanakan pembangunan berazaskan gotong royong dan berkerifan lokal. 5. Memperkuat pembangunan infrastruktur berbasis lingkungan hidup yang berimbang antara daratan dan kepulauan) pada pencalonan sebagai bupati sangat bagus jika dipandang akan tetapi disayangkan itu tidak sesuai dengan tulisanya.

Kurun waktu 2023 juga ada banyak event yang diselenggarakan, disisi lain masyarakat menyambut baik hal itu. Namun bila membahas soal pemerintah, pemerintah berkewajiban untuk memberikan solusi terhadap permasalahan rakyatnya (Problem Solving), khusunya bupati Sumenep mensejahterakan rakyat lewat program kerja penjabaran dari visi dan misinya. Akan tetapi tidak demikian bupati sumenep sepertinya bingung merealisasikan visi-misinya sendiri.

Pertumbuhan ekonomi melambat dan malah anjlok tidak sesuai faktanya. Bedasarkan Badan Pusat Statistik yang mengumumkan tentang inflasi sepanjang tahun 2023 tertinggi nasional ada di Sumenep dengan Inflasi 5.08%. Bupati Sumenep Mencoba menutupi dengan prestasi semu seakan Sumenep sejahtera.

Sejak bupati fauzi telah selesai di sumpah, dan resmi jadi bupatisumenep. Sejak saat itu tidak ada effect sama sekali terhadap masyarakat. Mulai dari pelayanan kesehatan, pendidikan, pertanian tidak ada bukti secara konkret untuk memperbaiki kondisi Sumenep.

Kondisi sumenep sesuai dengan lagu yang di ciptakannya “Mencintai tanpa dicintai”

Tak pernah terbayangkan rasa ini

Mencintai tanpa dicintai

Mungkin maksud dari lagu tersebut begini dalam benak rakyat; “masyarakat tidak pernah membayangkan akan sesulit ini ekonominya, tidak pernah terbayangkan kondisi hidupnya, tidak pernah terbayangkan tidak dicintai oleh Bupatinya”, jadi untuk menutupi ketidak cintaannya bupati terhadap rakyat maka dihibur melalui lagunya.

Bupati Sumenep tidak memiliki cukup syarat untuk mensejahterakan rakyat Sumenep, Bisa disebut pencitraan bupati Sumenep dan prestasi semu, karena tak sesuai dengan keadaan masyarakat. Pencitraan politik memang diperlukan sebagai bahan informasi, namun jangan sampai melupakan tanggungjawabnya untuk mensejahterakan masyarakat sumenep dari segala lapisan.

KataCyber adalah media siber yang menyediakan informasi terpercaya, aktual, dan akurat. Dikelola dengan baik demi tercapainya nilai-nilai jurnalistik murni. Ikuti Sosial Media Kami untuk berinteraksi