Melihat Aceh dalam Tiga Sagoe

Oleh : Aulia Halsa
Sekolah Kita Menulis (SKM) Cabang Langsa

Bumi Persada atau bumi para raja-raja yaitu Aceh mengalami khazanah yang beragam dari segi budaya masyarakat hingga adat istiadat serta narasi berjuang baik di meja perundingan atau di lapangan sejarah yang panjang telah mengakui itu. Berbicara tentang Aceh tiga Sagoe bukanlah ungkapan baru, sebenarnya akronim ini telah ada jauh sebelum nama besar Aceh dengan kejayaan dan gelimang.

Hal ini di buktikan dengan Aceh pada masa sebelum dikuasai Islam, dulunya ada tiga titik kerajaan Hindu di Aceh. Selain Idra Purwa, dua Indra lain tersebar di titi berbeda, Indra Patra dan Indra Puri. Saat Sri Ratu Naqiatuddin memegang tampuk kerajaan, ia mengubah dasar sistem pemerintahan dengan membentuk tiga mukim yang disebut “sagoe” (segi), yaitu Mukim XXV di Indra Purwa, Mukim XXVI di Indra Patra dan Mukim XXVII di Indra Puri. Sang sultan memiliki sistem pemerintahan yang membagi Kerajaan Aceh ke dalam tiga daerah, yaitu daerah inti, takluk dan asal.

Coba kita melihat daerah Aceh hari ini dengan pembagian tiga Sagoe yang di jelaskan di atas 23 kabupaten kota yang ada di bumi serambi Mekah dengan topografi yang beragam ada wilayah Barat Selatan, Tengah dan Pantai Utara timur. Kita mulai dari Sagoe Pantura (pantai Utara timur Aceh) wilayah terdiri dari Banda Aceh sampai Aceh Tamiang yang memiliki jangkauan 469,3 km ini sedari dulu dari masa perjuangan hingga konfrontasi antara RI dan Gerakan Aceh Merdeka memiliki khas yang beragam dari masyarakat hingga Sumber daya Alam.

Berbicara dengan masyarakat Wilayah Pantura selalu mengalami posisi penting’ baik dari segi ketokohan hingga posisi birokrasi di pemerintah tak jarang posisi Aceh 1 pasti di isi oleh manusia pilihan dari wilayah Sagoe Pantura berbicara tentang ketokohan banyak tokoh nasional asal Aceh yang terlahir di wilayah Sagoe Pantura seperti Adnan Ganto, Sofyan Djalil.

Berbicara tentang SDA emas, besi, hutan pangkai bangun Nanggroe Wilayah Pantura tak jauh dari kata melimpah ruah seperti PT Arun yang bisa menghidupi Indonesia di masa orde Baru dan PT Medco di wilayah Aceh Timur yang masih aktif sampai sekarang dan sedikit banyaknya menyumbang devisa negara, untuk wilayah geumpang tepat nya di Pidie ada sebuah gunung yang bernama gunung emas yang masyarakat bekerja sehari hari mendulang emas di wilayah tersebut. Dari segi pembangunan Sagoe Pantura jauh lebih berkembang ketimbang Sagoe yang lain.

Berbicara tentang aspek-aspek pesta rakyat yaitu pemilu Wilayah Pantura sangat menjadi hal yang wajib di perhitungkan ada sebuah ungkapan secangkir kopi pagi kalau wilayah pantai utara timur di kuasai otomatis satu kaki menuju Aceh 1 yaitu gubernur bagaimana tidak ada sebuah daerah dengan basis suara terbesar di Aceh yaitu Aceh Utara wilayah dengan 27 kecamatan dan 852 gampong dengan jumlah DPT 421.744 jiwa menjadi wilayah ini menjadi rebutan pagi Paslon yang berkontektasi di Pilkada nanti.

Selanjutnya wilayah Barat Selatan Aceh yang mencakup wilayah Aceh Jaya hingga Aceh Singkil di tambah pulau Simeulue yang memiliki panjang wilayah 511,0 km memiliki karakter masyarakat yang terkenal dengan narasi perjuangan yang melahirkan tokoh terkenal sampai saat ini seperti Teuku Umar dan Pocut Bareun serta banyak tokoh-tokoh perlawanan lainnya yang terlahir hingga terkubur di bumi Barat Selatan Aceh ini.

Sumber daya alam wilayah Barat Selatan sangat terkenal dengan emas nya yang melimpah ruah tepatnya di daerah Aceh Selatan dan keindahan pantai nya di Pulau banyak Aceh Singkil boleh di katakan pantai di barsela adalah bali nya sumatera. Dalam dunia ketauhidan Bumi barsela terkenal dengan ratep seuribe yang di pelopori oleh ulama Aceh yaitu Abuya Amran waly yang terhimpun atas nama organisasi MPTT yang banyak Jamaat nya bahkan sampai negara-negara di Asia tenggara.

Berlanjut ke Bumi ALA Aceh Lauser Antara Wilayah Tengah Aceh yang terdiri dari Aceh Tengah, Bener Meriah dan Gayo Lues ini memiliki luas wilayah 11.461 km. Daerah dengan mayoritas bersuku Gayo ini selain terkenal dengan daerah penghasil kopi tapi kuat juga dengan kebudayaan hal ini di buktikan dengan adanya beragam kebudayaannya.

Tari Saman merupakan kebudayaan Suku Gayo yang sangat terkenal. Biasanya tarian ini akan dilakukan ketika pagelaran simbol keakraban, yaitu Bejaman Saman. Tak hanya Saman, suku ini juga menghasilkan berbagai tarian lain seperti Tari Bines, Tari Guel, dan Tari Munalu.

Suku Gayo terkenal dengan kelebihannya di bidang sastra dan seni, salah satunya yaitu seni Didong. Seni ini mencampurkan berbagai unsur kesenian seperti syair yang diiringi oleh tarian tertentu. Seni Didong dilakukan pada malam hari untuk saat-saat tertentu dengan tujuan untuk memberi motivasi berharga kepada masyarakat Gayo.

Tulisan ini di harapkan menjadi rujukan bagi para petarung yang ingin berkontektasi di 2024 agar bisa memahami Wilayah Aceh secara keseluruhan dan mampu meramu egosentris wilayah ke 3 ini menjadi solusi yang beragam untuk membawa kemilau dan gemilang Aceh yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat yang di dalamnya. Harapan itu kian ada dan akan selalu berlipat-lipat ganda.

KataCyber adalah media siber yang menyediakan informasi terpercaya, aktual, dan akurat. Dikelola dengan baik demi tercapainya nilai-nilai jurnalistik murni. Ikuti Sosial Media Kami untuk berinteraksi