Mari Gituan di Leuser

M. Saiyidul Kiram. (IST)

Oleh M. Saiyidul Kiram

Praktisi Sekolah Kita Menulis/Kami Sahabat Leuser

 

Malam gelap gulita itu, “krok” suara Kodok terdengar dari sebuah notifikasi favorit saya, seketika dengan hati yang sangat bergembira seperti biasanya saya membuka notifikasi tersebut “sayang wilda gamau tau pokoknya besok harus ikut gituan” dengan hati yang sangat terkejut tentunya saya bertanya tanya mengapa orang yang sangat saya sayangi memaksa saya untuk gituan, tanpa berfikir panjang saya langsung saja menanyakan apa yang ia maksud dengan mengajak gituan ternyata oh ternyata kalimat yang ia ungkap kan itu bermaksud mengajak saya mendaki ke salah satu gunung terindah,terlengkap,dan terbanyak menghasilkan oksigen di dunia.

Tentunya mendengar penjelasan yang ia kemukakan dengan sangat singkat,kebetulan saya termasuk salah satu orang yang bisa di bilang menyukai alam karna tidak dapat di pungkiri saya hidup di lingkungan yang dikelilingi oleh hutan.

Tentunya dengan sangat bergembira Saya menerima tawaran terfavorit dari orang yang sangat favorit kebetulan keberangkatan kami telah ditetapkan oleh panitia pada pukul 08:30 wib keesokan harinya di pagi yang cerah tentunya saya mempersiapkan diri tidak lupa mempersiapkan bekal yang ingin dibawa, selesai itu ibu saya mengajak saya pergi sebentar untuk menjenguk adik yang berada di pesantren, sampai di pesantren saya seperti biasa saya menunggu ibunda tercinta yang sedang menjenguk anak tersayangnya sembari menunggu seketika saya berinisiatif untuk membeli rokok sebentar ke warung terdekat sesampainya di warung saya berpikir untuk menikmati secangkir kopi karena melihat situasi dan kondisi yang di saat itu Saya menemui banyak teman untuk mencurahkan berbagai argumen yang ada di pikiran agar tidak terlalu buntu

Di tempat tongkrongan tersebut seperti anak muda pada umumnya saya mengeluarkan sebuah smartphone dan melihat informasi yang tentang keberangkatan, yang sangat disayangkan ketika itu jaringan yang ada sedang bermasalah tentunya dengan keterbatasan jaringan Saya tidak dapat mengetahui apa-apa informasi tentang keberangkatan tersebut.

Tanpa disadari karena terlalu asik adu argumen dengan teman teman di sekitar ternyata ketika saya melihat jam sudah menunjukkan pukul 09:00 wib karena terkejut tentunya saya terburu-buru pergi untuk melihat apakah ibu tercinta sudah selesai dari mengunjungi anak tersayangnya.

Sesampainya di lokasi saya melihat teman saya dari satu organisasi telah berada di lokasi tersebut lalu saya menanyakan apa yang dilakukannya berada di lokasi yang sama dengan saya ternyata dia bermaksud untuk menjemput saya karena mobil keberangkatan untuk gituan sudah menunggu mendengar akan hal itu saya langsung pergi ke rumah beserta teman tersebut saya namanya bakron.

Dengan tidak enak hati saya meminta maaf kepada teman saya bakron karena dengan saya membantu orang tua Dia juga ikut merasakan menunggu saya dulu supaya bisa berangkat untuk gituan, sesampainya di stasiun ternyata kami udah ditunggu banyak orang termasuk dari salah satu siswa siswi SMA 1 Kutacane.

Saya beserta beberapa teman teman yang mengikuti gituan kami menaiki salah satu angkutan umum setelah sampai di lokasi yang berada di desa ketambe kecamatan ketambe kabupaten Aceh tenggara provinsi Aceh seketika saya merasa kurang percaya karena ketambe yang saya kenal sejak kecil adalah tempat berwisata bagi orang-orang yang ada di sekitaran Kutacane.

Ternyata ketambe yang saya nilai di awal salah dengan ketambe yang sudah saya saksikan dengan begitu sangat nyata, ternyata desa ketambe ini memiliki salah satu hutan terlengkap satwa flora dan faunanya yang ada di dunia, mendengar akan hal itu tentunya rasa akan tertariknya ingin menjelajahi hutan tersebut semakin menggebu-gebu.

Pukul 11:00 tepatnya di hari Sabtu siang 24 Februari 2024 saya pertama kali menghirup udara sangat segar yang tidak pernah saya dapatkan di sekitar perkotaan, rasa kagum saya pun muncul akan hal itu tetapi saya tidak bisa sembarangan untuk langsung mendaki atau biasa di sebut gituan.

Karena sampainya kami di lokasi itu berkat panitia tentunya kami harus mengikuti seluruh peraturan yang ada tidak boleh sembarangan salah satu peraturan yang membuat saya sadar akan kebersihan ialah tidak membuang sampah sembarangan termasuk puntung rokok yang biasa kita buang seenaknya saya sangat kagum di antara banyaknya manusia yang ada di perkotaan saya baru sadar tentunya masih ada pemuda-pemudi yang sangat begitu peduli akan alam, yang sangat peduli akan kelestarian alam.

Tentunya panitia memaklumi perjalanan kami dari rumah sampai di lokasi lumayan memakan sedikit tenaga sehingga mereka mengizinkan kami untuk beristirahat sebentar, selesainya kami beristirahat tepatnya pada pukul 16:40 kami diizinkan untuk gituan tentunya kami gituan di awasi dengan beberapa panitia mereka lah yang memandu perjalanan kami untuk gituan.

KataCyber adalah media siber yang menyediakan informasi terpercaya, aktual, dan akurat. Dikelola dengan baik demi tercapainya nilai-nilai jurnalistik murni. Ikuti Sosial Media Kami untuk berinteraksi