Katacyber.com | Jakarta – Badan Pengawas Pemilihan Umum – Bawaslu meluncurkan Pemetaan Kerawanan Pemilihan 2024 yang diselenggarakan di Hotel Bidakara Jakarta, 26 Agustus 2024, dihadiri Menkopolhukam RI, Marsekal TNI (Purn.) Dr. (H.C.) Hadi Tjahjanto SIP, Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja SH LLM, Ketua KPU RI Mochammad Afifuddin, Anggota DKPP RI Dr. I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi ST SH MSi, anggota Bawaslu RI Puadi SPd MM, Lolly Suhenty S.Sos.I MH, Dr. Herwyn JH, Malonda MPd MH dan Totok Hariyono SH, Kementerian Dalam Negeri, Kemensetneg, Kenkominfo, Badan Siber dan Sandi Negara, TNI, Polri, BiN, DPR/MPR RI, Parpol Pemilu, Ormas, Pemantau Pemilu dan awak Media. Selain itu turut hadir Koordinator Pencegahan, Parmas dan Humas (P2H) Panwaslih Aceh Barat Daya, yaitu Rahmad Wahyudi.
Rahmad Wahyudi mengatakan dalam acara Peluncuran Pemetaan Kerawanan Pemilihan 2024, Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja menjelaskan bahwa terdapat tiga rangkaian tahapan yang memiliki turbulensi yang paling besar dari semua tahapan, yaitu tahapan pencalonan, kampanye dan pungut hitung sebagai tahapan paling rawan.
“Dari tiga tahapan yang paling rawan tersebut, kami selaku panitia pengawas pemilihan akan melakukan tindakan antisipatif dan proaktif sebagai bentuk deteksi dini terhadap potensi kecurangan agar Pilkada Aceh Barat Daya 2024 berjalan dengan sukses”, Ujar Kordiv P2H tersebut.
Adapun hasil dari pemetaan kerawanan pemilihan menjadi basis data untuk menyusun program pencegahan dan pengawasan oleh Divisi Pencegahan, Parmas dan Humas (P2H) Panwaslih Aceh Barat Daya”, Ungkapnya.
Selain itu, Panwaslih Aceh Barat Daya melalui Kordiv P2H Rahmad Wahyudi, juga berharap Pilkada 2024 Kabupaten Aceh Barat Daya dapat berjalan dengan baik tanpa adanya pelanggaran.
Kami berharap dalam seluruh pelaksanaan tahapan Pilkada 2024 di Aceh Barat Daya berjalan dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang berlaku, tanpa adanya kecurangan dan pelanggaran, oleh karena itu kami sebagai pengawas pemilihan juga akan melakukan antisipasi terhadap pelanggaran serta meningkatkan pengawasan”, Ucap Rahmad Wahyudi.
